Kue Bulan: Sebuah Tradisi Lezat yang Meriah dan Bersejarah
Kue Bulan - Kue Bulan, atau dalam bahasa Mandarin dikenal sebagai "Zongzi", adalah salah satu makanan tradisional yang paling dinantikan dalam budaya Tionghoa.
Kue ini biasanya disajikan selama perayaan Festival Duanwu, yang jatuh pada hari kelima bulan kelima dalam kalender lunar.
Festival ini juga dikenal sebagai Festival Nelayan atau Dragon Boat Festival, yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Selain di Tiongkok, Kue Bulan juga menjadi hidangan populer di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara Asia lainnya.
Sejarah Kue Bulan yang kaya, mengungkapkan akar budaya yang dalam. Konon, kue ini memiliki hubungan erat dengan Qu Yuan, seorang penyair terkenal pada zaman Tiongkok kuno.
Menurut legenda, Qu Yuan sangat mencintai negaranya dan menyampaikan kritik terhadap kebijakan korup yang terjadi pada masa pemerintahan dinasti Chu.
Sayangnya, pesan-pesannya tidak dihargai, dan ia akhirnya terusir dari istana. Dalam keputusasaan dan kekecewaan, Qu Yuan memilih untuk melakukan bunuh diri dengan melompat ke sungai Miluo.
Warga desa yang mengagumi Qu Yuan merasa sedih dan cemas akan nasibnya. Mereka kemudian memutuskan untuk mencari jenazahnya dengan menggunakan perahu-perahu nelayan dan melemparkan beras ketan ke sungai untuk mengalihkan perhatian ikan dan makhluk air lainnya dari tubuh Qu Yuan.
Seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai membungkus beras ketan dengan daun bambu agar lebih praktis saat dilemparkan ke sungai.
Inilah awal mula Kue Bulan. Awalnya, isian kue hanya terdiri dari beras ketan yang dibungkus dalam daun bambu dan dimasak dengan direbus atau dikukus.
Namun, seiring berjalannya waktu, kue ini mengalami evolusi dan variasi dalam bentuk dan isian.
Saat ini, ada berbagai jenis Kue Bulan dengan beragam isian seperti daging ayam atau danging sapi, kacang hijau, pasta kacang merah, biji teratai, kacang tanah, dan masih banyak lagi.
Cara pembuatan Kue Bulan terbilang rumit dan memerlukan ketelitian yang tinggi. Pertama, beras ketan direndam dalam air selama beberapa jam, kemudian dicuci hingga bersih.
Setelah itu, beras ketan direbus atau dikukus hingga setengah matang. Daun bambu yang digunakan untuk membungkus kue dibersihkan dan direndam dalam air panas agar lentur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: