Ayam Goreng Kalasan; Bersejarah, Manis Dan Gurih Berbaur Jadi Satu

Ayam Goreng Kalasan; Bersejarah, Manis Dan Gurih Berbaur Jadi Satu

JAKARTA, RADARPENA - Makanan olahan ayam merupakan kegemaran hampir setiap orang, baik yang muda maupun tua.

Mulai dari Ayam Bumbu, Ayam Bakar, tetapi ada satu menu olahan ayam yang tentunya tidak dapat dipungkiri pula kenikmatannya yaitu Ayam Kalasan.

Ayam Goreng Kalasan adalah salah satu menu olahan ayam, yang memiliki bahan dasar utama adalah Ayam Kampung Muda. Tetapi bumbu yang digunakan adalah Bumbu Khusus yang berasal dari Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Tekstur yang dimiliki oleh Ayam Kalasan berbeda dengan varian ayam lainnya dimana Ayam Kalasan teksturnya lebih empuk sehingga mudah dinikmati oleh siapa saja. Sedangkan rasa Ayam Goreng Kalasan  cenderung lebih manis dan gurih.

BACA JUGA:Simak Resep Ayam Saus Tiram Yang Gurih Dan Enak, Bikin Lahap Saat Makan

Penyajian Ayam Goreng Kalasan sendiri tidak melalui proses digoreng hingga kering.

Kemudian untuk membuat kremesan prosesnya adalah dengan memanfaatkan kaldu ayam yang dicampur tepung kanji dan telur.

Bila dilihat ada perbedaan antara kremesan yang dibuat menggunakan tepung terigu atau tepung beras, kremesan yang dibuat menggunakan tepung kanji ini menjadi lebih renyah dan tidak mudah melempem.

BACA JUGA:Simak Yuk! Resep Ayam Bakar Madu Ala Resto Yang Menggugah Selera

Jika anda tertarik untuk mencicipi ayam goreng kalasan, tidak perlu jauh-jauh ke Yogyakarta, karena di Jakarta pun ada.

Tapi apakah anda tahu sejarah penamaan ayam goreng kalasan?

Dibalik sudah menjamurnya restoran atau rumah makan yang menyajikan ayam kalasan ternyata makanan ini punya sejarah yang panjang.

Sejarah Ayam Kalasan

Dimulai dari nama Mbok Berek. Mbok Berek awalnya lahir dengan nama Nini Ronodikromo, berjalannya waktu ia lebih dikenal dengan nama Nyi Rame.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: