Konsumsi Teh Kombucha Setiap Hari, Rasakan Manfaatnya Untuk kesehatan

Rabu 11-09-2024,12:36 WIB
Reporter : Reza Fahlevi
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kombucha atau teh Kombucha merupakan minuman yang berasal dari fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter mikrob kombucha dan dibiarkan selama 8-12 hari.

Kombucha adalah minuman ramuan kuno dari abad ke-20, yang merupakan hasil simbiosis murni dari bakteri dan ragi. Minuman ini berasal dari Asia Timur dan menyebar ke Jerman melalui Rusia sekitar seabad yang lalu.

Sejatinya, kombucha berbentuk jamur terdiri dari gelatinoid serta membrane jamur yang liat dan berbentuk piringan bulat serta hidup dalam lingkungan nutrisi teh-manis yang akan tumbuh secara berulang sehingga membentuk susunan piringan berlapis.

Selama fermentasi berlangsung, berbagai reaksi terjadi, jamur kombucha memakan teh manis, dan menghasilkan zat-zat yang bermanfaat, seperti asam glukuronat, asam laktat, vitamin, asam amino, antibiotik dan zat lainnya.

BACA JUGA:

Manfaat Teh Kombucha

Dalam suatu penelitian pada tahun 1915, Profesor S. Bazarewski menyatakan bahwa suku di Latvia mempunyai obat tradisional bernama "Brinum Ssene" yang berarti "Jamur Ajaib". Penduduk setempat menggambarkan jamur ini mempunyai kemampuan penyembuhan ajaib untuk berbagai penyakit.

Berikut beberapa manfaat mengonsumsi teh kombucha:

1. Meningkatkan Metabolisme

Kombucha adalah jawaban ketika anda ingin menurunkan berat badan. Kandungan epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang ada dalam teh hijau beberapa jenis kombucha, ini mungkin menjadi rahasia metabolisme yang sedikit lebih cepat.

Senyawa EGCG biasa terdapat di teh hijau yang berpotensi meningkatkan laju metabolisme pada orang dewasa.

BACA JUGA:

2. Mengurangi Peradangan

Teh kombucha kaya akan polifenol yang merupakan antioksidan dan dapat mengurangi peradangan pada tubuh.

Diketahui, peradangan kronis terlibat dalam sejumlah masalah kesehatan seperti, penyakit jantung, diabetes, radang sendi, alergi, dan penyakit pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). 

Kategori :