JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kanker payudara tetap menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar di dunia, namun kemajuan teknologi dan penelitian telah membuka jalan bagi inovasi baru yang membawa harapan bagi para pasien.
Dari terapi berbasis gen hingga teknologi deteksi dini yang lebih akurat, berbagai inovasi ini bertujuan untuk menjinakkan kanker payudara, meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, dan mengurangi dampak negatif dari pengobatan konvensional.
Berikut sejumlah inovasi terkini dalam penanganan kanker payudara yang patut diperhatikan.
1. Terapi Imun
Terapi imun telah menjadi salah satu terobosan terbesar dalam pengobatan kanker payudara. Metode ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh pasien untuk mengenali dan menyerang sel kanker.
Salah satu inovasi dalam terapi imun adalah penggunaan immune checkpoint inhibitors yang membantu menghilangkan "rem" yang dipasang oleh kanker untuk menghindari serangan sistem kekebalan.
Obat-obatan seperti pembrolizumab dan atezolizumab telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan respons imun terhadap kanker payudara, khususnya pada tipe kanker yang sulit diobati seperti triple-negative breast cancer (TNBC).
2. Terapi Berbasis Genetik
Terapi berbasis genetik fokus pada mutasi spesifik dalam DNA yang menyebabkan pertumbuhan kanker. Salah satu bentuknya adalah terapi yang menargetkan gen BRCA1 dan BRCA2, yang berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Obat-obatan seperti PARP inhibitors telah dikembangkan untuk menargetkan kelemahan pada sel kanker yang memiliki mutasi gen ini, sehingga menghentikan pertumbuhan sel kanker dan memicu kematiannya.
Selain itu, teknik CRISPR, yang memungkinkan "pengeditan" gen, sedang dieksplorasi untuk memodifikasi gen-gen yang terlibat dalam perkembangan kanker payudara.
Meskipun masih dalam tahap awal penelitian, CRISPR memiliki potensi untuk menjadi alat yang sangat efektif dalam menargetkan dan menghilangkan mutasi penyebab kanker.
3. Deteksi Dini dengan Teknologi AI
Deteksi dini kanker payudara adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini digunakan untuk meningkatkan akurasi mammografi dan skrining kanker.
AI mampu menganalisis gambar dengan kecepatan dan presisi tinggi, mendeteksi anomali yang mungkin terlewatkan oleh pemeriksaan manusia.