JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Plt. Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Ema Setyawati mengingkatkan masyarakat untuk membatasi konsumsi gula.
Hal ini disampaikannya pada sesi talkshow di acara Hari Keamanan Pangan Sedunia 2024 di One Satrio, Jakarta, Kamis, 4 Juli 2024 lalu.
Di mana, acara ini diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM bersama Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI).
Acara ini bertujuan mengedukasi masyarakat untuk memilih makanan yang aman serta sehat. Adapun sasaran jangka panjangnya mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
BACA JUGA:
- 7 Minuman yang Ampuh dan Efektif untuk Menurunkan Kadar Gula Darah, Mudah Dibuat!
- Tips Atasi Stres dengan Menjaga Mood, Ampuh Menemukan Kedamaian di Tengah Kesibukan
- Jangan Dianggap Sepele, Ini Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung Menurut Ahli
Pada kesempatan ini, Ema berbincang dengan influencer Gen Z Nadila Wantari dan membahas terkait fenomena cuci darah yang mulai banyak dilakukan oleh generasi muda.
Cuci darah sendiri merupakan salah satu metode perawatan bagi pasien gagal ginjal untuk menyaring limbah dan air dari darah.
Banyaknya pasien gagal ginjal pada generasi muda ini salah satunya dipengaruhi oleh konsumsi gula berlebihan.
Oleh karena itu, Ema mengingatkan agar membatasi konsumsi gula harian untuk menjaga kesehatan ginjal dan mencegah kerusakan.
"Kita bisa membatasi konsumsi GGL dengan rumus 4-1-5: gula 4 sendok makan; garam 1 sendok teh; dan lemak 5 sendok makan,” terang Ema Setyawati.
BACA JUGA:
- Rutin Berolahraga Atlet dapat Mengalami Serangan Jantung, Bagaimana Risiko pada Orang Kurang Gerak?
- Undang-Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2023: Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan di Indonesia
Nadila menambahkan, asupan air mineral juga sangat penting untuk menjaga fungsi ginjal tetap baik.
"Jangan sampai lupa minum air mineral 1,5–2 liter per hari. Bisa mulai juga untuk menghitung kandungan yang masuk ke tubuh. Jangan sampai kita jadi bagian yang cuci darah di usia muda,” ujarnya.
(Annisa Zahro)