JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sebanyak 6 juta paket bantuan sosial (bansos) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikorupsi.
Kasus korupsi 6 juta paket bansos dari Presiden Jokowi kini tengah didalami penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Juru Bicara Tessa Mahardhika mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan pengusutan dugaan korupsi bansos Presiden Jokowi saat pandemi COVID-19 di Jabodetabek.
Sedikitnya ada 6 juta paket bansos yang diduga di korupsi.
"Tahap tiga, lima, dan enam per tahap itu kurang lebih sekitar dua juta paket. Jadi, kalau tiga tahap itu, dikalikan dua juta sekitar enam juta, ya, enam juta paket," ujar Tess di Gedung Merah Putih KPK, dikutip Jumat, 5 Juli 2024.
BACA JUGA:
- Wapres Ma'ruf Amin Perintahkan Cabut Status Penerima Bansos Jika Terlibat Judi Online
- UKT PTN Mahal, Megawati: Harusnya Pendidikan Gratis Lebih Penting, Kalau Duit Gak Ada, Potong Dana Bansos
Tessa mengungkapkan bahwa pihaknya belum mengumuman modus yang digunakan pelaku ketika melakukan korupsi.
"Itu masih kita dalami, karena masuk materi penyidikan, jadi, belum bisa, ya," kata Tessa.
Diketahui, kasus korupsi ini merugikan negara senilai Rp 250 miliar. Namun, akan ada kemungkinan penambahan kerugian negara dari proses perhitungan ini.
Pasalnya, KPK menyatakan bahwa total kerugian negara masih terus dihitung.
Adapun Bansos presiden yang saat ini diusut berisi sejumlah bahan pokok yang pernah di bagikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kasus ini masih dalam penyidikan KPK. Saat ini satu orang dari pihak swasta telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kemudian, lembaga antirasuah ini juga tengah melakukan upaya untuk melakukan asset recovery di perkara ini.
Bansos Beras Diperpanjang Hingga Desember 2024
Kabar baik, pemberian bantuan sosial (bansos) diperpanjang hingga Desember 2024.