Perbedaan Mata Minus, Plus, dan Silinder: Kenali Dampak dan Risikonya

Rabu 19-06-2024,12:13 WIB
Reporter : Viza Aulia Zahra
Editor : Dimas Satriyo

Penyebab

Hipermetropia terjadi karena bola mata terlalu pendek atau kornea terlalu datar. Seperti miopia, faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan hipermetropia.

Gejala

  • Penglihatan kabur saat melihat objek yang dekat.
  • Sakit kepala atau mata tegang setelah membaca atau bekerja dalam jarak dekat.
  • Kesulitan fokus pada pekerjaan dekat untuk waktu yang lama.

Koreksi

Hipermetropia dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak yang memiliki lensa cembung (positif) untuk membantu memfokuskan cahaya tepat di retina. Operasi refraktif juga dapat menjadi solusi permanen.

3. Mata Silinder (Astigmatisme)

Definisi

Astigmatisme atau mata silinder adalah kondisi di mana penglihatan kabur atau terdistorsi pada semua jarak. 

Ini terjadi karena kelengkungan kornea atau lensa tidak merata, menyebabkan cahaya tersebar dan tidak terfokus dengan baik di retina.

Penyebab

Astigmatisme terjadi karena kornea atau lensa memiliki bentuk yang tidak simetris. Kondisi ini bisa bersifat bawaan atau berkembang seiring waktu akibat faktor genetik atau cedera mata.

Gejala

  • Penglihatan kabur atau terdistorsi pada semua jarak.
  • Kesulitan melihat detail baik dekat maupun jauh.
  • Mata tegang atau sakit kepala setelah melakukan tugas yang memerlukan fokus visual.

Koreksi

Astigmatisme dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak yang memiliki lensa silindris untuk mengimbangi bentuk kornea yang tidak merata. Operasi refraktif seperti LASIK juga dapat memperbaiki bentuk kornea.

Perbedaan Utama Antara Miopia, Hipermetropia, dan Astigmatisme

Fokus Cahaya:

  • Miopia: Cahaya difokuskan di depan retina.
  • Hipermetropia: Cahaya difokuskan di belakang retina.
  • Astigmatisme: Cahaya tersebar dan tidak terfokus dengan baik di retina.
Kategori :