Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 12% pada 2022, segala sesuatunya tampak membaik.
Namun, pada musim panas 2023, Bazoum digulingkan dan dipenjarakan oleh anggota pengawal presidennya. Junta militer tetap berkuasa sejak saat itu.
7. Malawi
Sebagai salah satu negara terkecil di Afrika, perekonomian Malawi, yang sebagian besar bergantung pada tanaman tadah hujan, masih rentan terhadap guncangan terkait cuaca.
Kerawanan pangan di daerah pedesaan sangatlah tinggi. Malawi mempunyai pemerintahan yang stabil sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1964.
Namun, pada 2020, mahkamah konstitusi membatalkan kemenangan mantan presiden Peter Mutharika dalam pemilihan umum dengan alasan adanya gangguan suara.
Saat ini, Malawi sedang bergulat dengan krisis ekonomi yang menyebabkan kekurangan bahan bakar, lonjakan harga pangan, dan devaluasi mata uang yang tajam.
Pada 2023, menurut Bank Dunia, lebih dari 70% penduduk diperkirakan hidup di bawah garis kemiskinan internasional.
BACA JUGA:Seluk Beluk Tujuan Pemindahan dan Pembangunan IKN, Tak Lagi Jawasentris
8. Liberia
Republik tertua di Afrika ini termasuk dalam peringkat negara-negara termiskin di dunia selama bertahun-tahun. Ekspektasinya tinggi ketika mantan bintang sepak bola George Weah menjadi presiden pada 2018.
Masa jabatannya malah dirusak oleh inflasi yang tinggi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang negatif, hingga pada 2023 dia dikalahkan oleh pemimpin oposisi dan mantan wakil presiden Joseph Boakai dalam pemilu putaran baru.
Boakai mungkin lebih mudah menghadapinya dibandingkan Weah, setelah mengalami kontraksi pada 2020 dan 2021, pertumbuhan kembali dimulai pada 2022.
Kini diperkirakan pertumbuhannya diperkirakan akan mencapai sekitar 5,3% pada 2024 dan tetap di atas 6% pada tahun-tahun mendatang.
9. Madagaskar
Sejak dinyatakan merdeka dari Prancis pada 1960, Madagaskar telah mengalami ketidakstabilan politik, kudeta yang disertai kekerasan, dan sengketa pemilu.