JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Salah satu faktor utama kemiskinan di dunia adalah masalah krisis ekonomi melanda negara tersebut.
PDB per kapita sering kali dianggap sebagai metrik standar untuk mengukur tingkat kemiskinan suatu negara, untuk menunjukkan perbedaan biaya hidup dan tingkat inflasi dengan menggunakan paritas daya beli.
Sebenarnnya sulit untuk menentukan penyebab utama kemiskinan jangka Panjang, karena hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pemerintahan yang korup, begitu lemahnya supremasi hukum, konflik perang dan kerusuhan sosial, kondisi iklim yang buruk, atau negara tetangga yang bermusuhan dan agresif.
BACA JUGA:
- Pemeran Adegan Asusila di Pemandian Air Panas Tulehu Mengaku Dibayar Rp200 Ribu
- Libur Nasional 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa? Simak Selengkapnya di Sini
Adapun penyebab suatu negara menjadi terpuruk perekonomiannya adalah karena permasalahan utang dan Pendidikan yang rendah yang pada akhirnya membatasi kapasitas kerja.
Terlebih masalah pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu juga memperburuk keadaan suatu negara namun menjadi lebih terpuruk bagi suatu negara yang sedang mengalami masalah perekonomian.
Berikut ini daftar negara termiskin di dunia yang dilansir di Global Finance:
1. Sudan Selatan
Sudan Selatan merupakan sebuah negara yang berdiri sejak tahun 2011 menjadi negara yang masuk dalam daftar termiskin di dunia.
Sebenarnya Sudan Selatan kaya akan sumber dayanya, namun sayang justru hal tersebut menjadi perpecahan politik dan ekonomi, kesenjangan sosial, korupsi, dan peperangan.
Bahkan diperkirakan sekitar 9 juta orang atau 60 persen dari penduduknya membutuhkan bantuan kemanusiaan.
2. Burundi
Burundi adalah negara yang kecil dan dikeliligi oleh daratan. Negara ini tidak memiliki sumber daya alam dan dilanda perang saudara yang berlangsung dari 1993 hingga 2005.
Dampaknya membuat negara ini berada di peringkat kedua sebagai negara termiskin di dunia.
Dengan sekitar 80% dari sekitar 13 juta penduduk Burundi bergantung pada pertanian subsisten, kerawanan pangan hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara-negara Afrika sub-Sahara.