Sadiq Khan, Wali Kota London 3 Periode Berdarah Muslim

Senin 06-05-2024,16:21 WIB
Reporter : Nezar
Editor : Dery Sutardi

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Wali Kota London, Inggris dari Partai Buruh, Sadiq Khan meraih kemenangan besar pada Sabtu 4 Mei 2024. 

Ya, Sadiq Khan memperoleh lebih dari juta suara atau hampir 44% suara. 

Lebih dari 11 poin persentase di atas penantang utamanya Susan Hall dari partai konservatif

Kemenangannya ini sekaligus mengubur mimpi Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris jelang pemilihan umum.

Khan menggantikan Boris Johnson sebagai Wali Kota London pada 2016. 

BACA JUGA:Profil Wali Kota London Sadiq Khan, Politikus Muslim yang Tak Gentar Perangi Terorisme

BACA JUGA:Ibu Kota Inggris, London dan Walikotanya yang Kini Dipimpin Politikus Muslim Sadiq Khan

Khan memiliki banyak prestasi seperti memperluas pembangunan rumah, makanan sekolah gratis untuk anak-anak, mengendalikan biaya transportasi dan secara umum mendukung kelompok minoritas di London.

Namun para pengkritikan mengatakan secara tidak perlu Khan membiarkan unjuk rasa Pro Palestina menjadi acara rutin di akhir pekan.

Tentang Sadiq Khan

Sadiq Khan merupakan pria kelahiran Tooting, di kawasan London bagian selatan. Dikutip dari laman resminya sadiq.london, Rabu, 13 Maret 2024, ia menjelaskan keluarganya pindah ke London dari Pakistan di tahun 1960-an.  

Ayah Sadiq bekerja sebagai supir bis selama 25 tahun dan orang tuanya tinggal di rumah subsidi pemerintah sehingga mereka bisa menabung untuk membeli rumah sendiri.

Sadiq awalnya berniat untuk menjadi dokter gigi. Namun, seorang guru menyarankannya untuk mempelajari ilmu hukum, menimbang sifat Sadiq muda yang sangat senang berargumen dan menggandrungi program televisi "LA Law". 

Selepas kuliah, Sadiq menjadi pengacara dan membuka firma hukum bersama mitranya Louise Christian. Firma "Christian Khan" itu beroperasi 1997-2005 dan mempekerjakan sekitar 50 orang pegawai. 

Pasca memilih karir sebagai pengacara hak asasi manusia, Sadiq tercatat menangani kasus-kasus gugatan terhadap polisi, perselisihan kerja, hukum yang diskriminatif, dan kejahatan terhadap kelompok minoritas. 

Kategori :