Berdasarkan keterangan Humas Kantor Basarnas Kota Tarakan, Buhardi, pilot Smart Air sudah berada di rumah sakit. Dia menjalani perawatan medis.
"Dirawat di rumah sakit dr Jusuf Tarakan," kata Buhardi pada Senin 11 Maret 2024.
Hingga saat ini, Yusuf belum dapat berkomunikasi dengan baik karena trauma. Buhardi menyebut, kondisi terakhir saat ditemukan dalam keadaan lemas meski dalam kondisi sadarkan diri.
"Kondisi sadar tapi lemas," jelasnya.
BACA JUGA:Heboh! Penumpang Dikagetkan dengan Belatung Jatuh di Kepala, Pesawat Auto Puter Balik
Sebagai informasi, pesawat Smart Air type Pilatus Pc6 diketahui mengangkut 21 item dengan berat 583 Kilogram.
Pesawat itu diawaki oleh pilot Captain M Yusuf dan seorang mekanik bernama Deni. M Yusuf merupakan warga Bekasi Selatan sedangkan Deni berasal d ari Pangandaran, Jawa Barat.
Pesawat tersebut hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan, Jumat 8 Maret 2024 pukul 08.25 WITA.
Pesawat kargo bertipe kecil itu mengangkut sembako seperti gula, pasta gigi, kopi, hingga permen. Dalam estimasi penerbangan, pesawat itu seharusnya mendarat di Bandara Binuang, Krayan, Nunukan, pada pukul 09.25 WITA di hari yang sama.
Namun, hingga tiga jam, pesawat itu hilang kontak hingga Tim SAR bersama TNI dan Polri melakukan operasi pencarian selama dua hari.
Beruntung, titik lokasi jatuhnya pesawat ditemukan pada Sabtu 9 Maret 2024 sore.