Indonesia Resmi Bergabung dengan BRICS, Berikut 6 Manfaatnya

Indonesia Resmi Bergabung dengan BRICS, Berikut 6 Manfaatnya

Ilustrasi Bendera Negara-Negara BRICS-Istimewa -

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Per Selasa 2 Januari 2025 ini, Pemerintah Brazil memberikan pengumuman bahwa Indonesia telah resmi bergabung ke dalam blok ekonomi BRICS sebagai anggota penuh. Keputusan ini sendiri telah menjadi gebrakan besar Presiden Prabowo Subianto menjelang 100 hari pemerintahannya.

Menurut keterangan pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI), kabar ini merupakan kabar yang menggembirakan untuk negara Indonesia. Menurut keterangannya, hal ini merupakan bukti dari peran aktif Indonesia dalam menghadapi isu-isu global, serta komitmen untuk memperkuat kerja sama multilateral demi mewujudkan tatanan global yang lebih inklusif dan berkeadilan.

"Indonesia memandang keanggotaannya di BRICS sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan negara berkembang lainnya, berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan pembangunan yang berkelanjutan," tulis Kemenlu RI dalam laman resminya, dikutip pada Selasa 7 Januari 2025.

Selain itu, Kemenlu juga menambahkan bahwa sebagai negara dengan perekonomian yang terus tumbuh dan beragam, Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi secara aktif dalam agenda BRICS, termasuk mendorong ketahanan ekonomi, kerja sama teknologi, pembangunan berkelanjutan, dan mengatasi tantangan global.

BACA JUGA:10 Mitos dan Fakta Tentang Trading Forex di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui

BACA JUGA:Menko PMK: Anak-anak Indonesia Harus Difasilitasi untuk Mobilitas Vertikal

"BRICS menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk menguatkan kerja sama Selatan-Selatan, memastikan suara dan aspirasi negara-negara Global South terdengar dan terwakili dalam proses pengambilan keputusan global. Kami berdedikasi penuh untuk bekerja sama dengan seluruh anggota BRICS, ataupun dengan pihak lainnya, untuk mewujudkan terciptanya dunia yang adil, damai, dan sejahtera," tulisnya.

Sementara itu menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, BRICS telah mengembangkan mekanisme pembiayaan yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada dolar AS, yang bisa menjadi solusi bagi Indonesia untuk memperoleh pembiayaan yang lebih stabil.

"Mengandalkan BRICS sebagai alternatif akan mendiversifikasi sumber pembiayaan dan memberi fleksibilitas bagi Indonesia dalam menghadapi volatilitas pasar yang dipengaruhi kebijakan moneter Amerika Serikat," jelas Achmad.

Selain itu, BRICS juga membuka peluang bagi Indonesia untuk melakukan transaksi dalam mata uang lokal atau yuan, mengurangi risiko nilai tukar terhadap dolar yang sering membebani anggaran negara.

Dalam beberapa hal, inisiatif BRICS memberikan opsi yang lebih tahan terhadap guncangan ekonomi global yang sering didominasi oleh sentimen pasar Barat. (Bianca Khairunnisa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: