Jumlah Pekerja Migran Indonesia di Kuwait Tembus 6.100, Mayoritas di Sektor Perminyakan dan Kesehatan

Minggu 25-02-2024,18:45 WIB
Reporter : Dery Sutardi
Editor : Dery Sutardi

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah masih terus mengembangkan hubungan bilateral yang terjalin antara Indonesia dan Kuwait, khususnya di bidang ketenagakerjaan. 

Ida mengungkapkan, bahwa hubungan bilateral ini menjadi momentum penting dalam membahas isu-isu global di forum regional maupun multilateral.

BACA JUGA:Pengin Jadi Pegawai Negeri? Nih Kuwait Lagi Butuh 500 Tenaga Kesehatan dari Indonesia, Minat?

BACA JUGA:Tahun Depan KUA Bakal Jadi Sentral Pelayanan Keagamaan, Menag: Tidak Hanya Muslim Saja

Isu-isu global yang dimaksud adalah isu-isu seperti kemerdekaan Palestina, perdamaian dan keamanan, serta pembangunan sosial ekonomi.

“Untuk menyikapi isu global, dua mekanisme bilateral telah dibentuk di kedua negara, yaitu Komisi Gabungan Menteri dan Komisi Perdagangan Gabungan di tingkat pejabat senior." Kata Ida Fauziyah ketika mewakili Pemerintah Indonesia menghadiri Hari Nasional ke-63 dan Hari Pembebasan Negara Kuwait ke-33, di Jakarta, Jum’at 23 Februari 2024 malam.

Sedangkan dalam bidang ketenagakerjaan, Indonesia dan Kuwait telah merealisasikan Memorandum of Understanding (MoU) mengenai penempatan pekerja migran Indonesia yang telah ditandatangani sejak tahun 1996.

BACA JUGA:Banda Ludes, Dede Sunandar Terpaksa Utang ke Sule Buat Tebus Mobil yang Digadai untuk Modal Kampanye

BACA JUGA:Juventus vs Frosinone Liga Italia 25 Febuari 2024, Prediksi, H2H Serta Link Live Streaming

Ida juga menyebutkan bahwa saat ini Kuwait sudah menjadi rumah bagi lebih dari 6.100 Warga Negara Indonesia (WNI), di mana ada sekitar 2.850 pekerja migran Indonesia yang bekerja pada sektor perminyakan, kesehatan, dan perhotelan.

“Saya berharap ke depannya akan semakin banyak pekerja migran Indonesia yang profesional dan terampil bekerja di Kuwait,” pungkas Ida. (Bianca Chairunisa)

Kategori :