BACA JUGA:
- Perang Rusia-Ukraina: Putin Berhasil Rebut Avdiivka Sebagai Tanda Kemenangan, Kyiev Tarik Mundur Pasukan
- TKDN RSPPN Soedirman Capai 70 Persen, Jokowi: Bantu Percepatan Ekonomi Nasional
Fenomena ini disebabkan oleh perbedaan antara bidang ekliptika, di mana Bumi mengorbit Matahari, dan bidang rotasi Bumi sendiri.
Kondisi ini menyebabkan Matahari tampak bergerak secara periodik antara Lintang Utara dan Lintang Selatan.
Pada tahun 2024, Matahari mencapai khatulistiwa pada 20 Maret dan 22 September, menandai awal musim semi dan gugur.
Pada 21 Juni, Matahari mencapai titik balik Utara, menciptakan hari terpanjang di Lintang Utara. Sebaliknya, pada 21 Desember, titik balik Selatan terjadi, menghasilkan hari terpendek di Lintang Utara.
Fenomena ini diawasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memberikan pemahaman tentang perubahan posisi Matahari yang memengaruhi iklim dan cuaca.