JAKARTA, RADARPENA.CO.ID-Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menceritakan perjalanan partai selama 51 tahun.
Megawati Soekarnoputri mengenang bagaimana PDIP lahir hingga terkenal lewat jargon 'Partai Wong Cilik'.
Megawati menceritakan hal tersebut dalam pidato HUT ke-51 PDIP di gedung Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu 10 Januari 2024.
BACA JUGA:Jokowi Tak Hadir HUT PDIP, Ma'aruf Akan Beri Sambutan
Pada kesempatan itu Megawati mengenang tekanan hebat yang dia dan PDIP alami saat itu.
Dari tekanan itu lahirlah kultur perlawanan terhadap segala sesuatu yang berbau penindasan.
"Watak dan karakter inilah yang muncul spontan. Ketika kita melihat ketidakadilan, kemiskinan, dan diskriminasi," ucap dia.
Ketika PDI berhadapan dengan rezim otoriter yang tidak segan menggunakan segala cara, lanjutnya, rakyatlah penopang partai.
Dalam hemat pandangannya, rakyat tidak lain seperti akar rumput yang merupakan simbol kehidupan.
Megawati meyakini akar rumput tidak mengenal kata menyerah serta dapat tumbuh di mana pun. Akar rumput mampu tumbuh di gunung, tanah gersang, tanah subur, dan laut.
BACA JUGA:PDIP Soroti Elektabilitas Prabowo - Gibran, Hasto: Artinya Apa? 62 Persen Masyarakat Tidak Setuju
"Rumput memiliki daya survival yang tinggi, sehingga meskipun dibakar, dipotong, dimatikan, dan dicabut. Tetap akan selalu tumbuh karena akarnya selalu siap untuk tumbuh kembali," katanya.
"Akar rumput itu selalu bergandengan dengan erat. Kalau kita lihat, rumput tak pernah sendiri mereka menjalin satu sama lain."
Oleh karena itu, ia memerintahkan kader partainnya untuk berdiri kokoh bersama rakyat serta solid bergerak. Karena itulah betapa pentingnya turun ke bawah.
"Perkuatlah akar rumput, sebab itulah kekuatan riil kita. Camkan hal ini sebagai napas kontemplasi kita," ujar Megawati.