BACA JUGA:Promo Transmart: Buah, Sayur, Daging dan Fresh Produk Lainnya Diskon 20 Persen Tiap Hari
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, Ph.D menyebutkan kenaikan rancangan anggaran yang dialami Kementerian Pertahanan dari utang Luar Negeri tersebut alokasinya cukup besar.
Perubahan alokasi anggaran tersebut kata Sri Mulyani untuk belanja alutsista dari utang LN menjadi US$ 25 miliar di tahun 2024 atau naik Rp 65 triliun (dengan Kurs Rp 14.400/US$).
"Untuk 2020-2024 waktu itu sudah disetujui bapak Presiden US$ 20,75 miliar, ''Ungkap Sri Mulyani kepada awak Media di Kompleks Istana Kepresidenan Senin 18 Desember 2023.
Anggaran yang sangat besar tersebut berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 76 Tahun 2023 tentang rincian RAPBN, tahun 2024, pada anggaran Kementerian Pertahanan itu, termasuk untuk penganggaran di tiga matra TNI, yakni angkatan darat,laut dan udara.
Sedangkan di Kementerian Pertahanan yang besar-besar seperti untuk program modernisasi alutsista, non alutsista, dan sarana prasarana pertahanan sebesar Rp 22,25 triliun dan program dukungan manajemen sebesar Rp 2,10 triliun.
Markas Besar TNI mendapat Rp 10,72 triliun, dengan anggaran program dukungan manajemen terbesar Rp 4,89 triliun serta program pembaharuan atau modernisasi alutsista, non alutsista dan sapras pertahanan Rp 1,44 triliun.
Mabes TNI-AD jatahnya Rp 58,14 triliun, yang terbesar untuk program dukungan manajemen Rp 48,08 triliun, serta program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit Rp 6,10 triliun.
Mabes TNI-AL mendapatkan porsi Rp 25,96 triliun, dengan kebutuhan terbesar untuk program dukungan manajemen Rp 13,41 triliun, serta program modernisasi alutsista, non alutsista dan sarana prasarana pertahanan Rp 8,63 triliun.
Mabes TNI-AU mendapatkan alokasi sebesar Rp 18, 79 triliun. Terbesar adalah untuk program dukungan managemen sebesar Rp 8,71 triliun, serta program modernisasi alutsista, non alutsista dan sapras pertahanan Rp 7,40 triliun.