Sosok Sukanto Tanoto Taipan RI yang Beli Hotel Mewah China, Pernah Putus Sekolah

Senin 08-01-2024,12:05 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Lebrina Uneputty

Sukanto Tanoto menempuh pendidikan sekolah dasarnya pada 1960. Namun, Sukanto Tanoto putus sekolah di usia 17 tahun untuk memulai bisnisnya sendiri.

Namun, cita-cita untuk menjadi dokter pupus saat ayahnya meninggal dunia.

Di usainya yang terbilang masih muda, Sukanto harus menggantikan posisi sang ayah jadi tulang punggung keluarga. Dia pun mulai berjualan peralatan mobil, minyak, dan bensin.

Seiring berjalannya waktu, ekonomi Sukanto semakin membaik.

Ia pun mulai berbisnis dengan membuka toko pemasok  berbagai suku cadang yang diberi nama Toko Motor. Waktu terus berjalan, Sukanto kemudian mendirikan Tanoto Foundation.

BACA JUGA:

Beberapa tahun berselang, setelah perekonomianmulai stabil, Sukanto Tanoto lantas melanjutkan program pendidikan lewat Indonesia Executive Management Program, Insead, Prancis pada tahun 1980, Harvard Business School, AS pada tahun 1982, dan yang terakhir Wharton Fellows Program pada tahun 2001. 

Royal Golden Eagle berdiri pada 1973. Semula, perusahaan Sukanto Tanoto ini fokus pada penyedia suku cadang di industri minyak.

Perusahaan kemudian berkembang merambah sejumlah bisnis.

Kini, RGE miliknya berkembang menjadi grup yang bergerak di bidang pulp dan kertas, kelapa sawit, dan energi.

Industri kertas dan pulp dipegang Asia Pacific Resources International Holding Ltd atau APRIL, sementara industri perkebunan kelapa sawit oleh Asian Agri dan Apical, dan energi oleh Pacific Oil & Gas. 

Bahkan, Bracell, perusahaan miliknya, menjadi salah satu produsen selulosa khusus terbesar di dunia yang digunakan untuk berbagai hal, mulai dari tisu bayi hingga es krim. 

Berdasarkan catatan Forbes per 28 April 2023, Sukanto masuk dalam daftar orang terkaya di dunia, tepatnya pada peringkat 1.021.

Di Indonesia, pria berusia 74 tahun ini menempati peringkat ke-18 sebagai orang terkaya pada 2022. 

Sekarang kekayaan Sukanto Tanoto menurut forbes, Minggu, 7 Desember 2023 senilai US$3.2 miliar atau setars Rp49 triliun ditahun 2023.

Kategori :