Akan tetapi dalam debat kali ini, Anies setuju dengan kenaikan anggaran pertahanan 1%-2% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Oleh karena itu, Prabowo meminta ketegasan Anies terkait hal tersebut.
Menjawab pertanyaan Prabowo, Anies mengatakan, pertahanan harus sesuai dengan ancaman nyata di depan mata. Ancaman itu dirasakan tidak hanya di batas teritorial.
"Tapi juga di keluarga. Bagaimana ancaman atas penipuan online, peretasan, judi online, terorisme itu semua butuh perhatian," ujar Anies.
Menurut dia, jangan memutuskan belanja alutsista berdasarkan selera dan berdasarkan preferensi masa lalu tapi juga kebutuhan masa depan.
"Ya anggarannya butuh kita tingkatkan tapi jangan keliru ancamannya juga bergeser.
Sepanjang kiprahnya sebagai Menhan, Prabowo sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp 500 triliun lebih untuk pembaharuan alutsista.
Jatah anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp 135,45 triliun dalam RAPBN 2024. Besarnya anggaran ini membawa Kemenhan berada di posisi kedua dengan Kementerian/Lembaga (K/L) belanja terjumbo.
Menilik data Kementerian Keuangan, selama Prabowo menjabat sebagai Menteri pada 2020 anggaran langsung melonjak 18,63% secara tahunan (yoy) menjadi Rp136,9 triliun. Sebagai catatan, APBN 2020 merupakan APBN pertama yang dirancang sepenuhnya oleh jajaran Prabowo.