BACA JUGA:
- KPU Akan Kembali Tegur Gibran Soal Gestur Provokasi : Peserta Pemilu 2024 Perlu Dewasa
- Diduga Tuduh KPU Curang, Roy Suryo Soroti Mikrofon Gibran, Hasyim Asy'ari Jawab Begini
Kinestetik dan Pengaruh Pendidikan Internasional Gibran
Monica mengeksplorasi dimensi kinestetik dalam kepribadian Gibran, mengaitkannya dengan pengalaman pendidikan internasionalnya di Singapura dan Australia.
Pendekatan ini melibatkan pemahaman bahwa keaktifan Gibran mungkin dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan yang lebih terbuka dan beragam di luar negeri.
Monica merinci, "Jadi kalau kita katakan bahwa ini yang menjadi budaya dari Mas Gibran tapi kok ternyata tidak diikuti begitu ya, sehingga saya berasumsi bahwa Gibran adalah orang yang kinestetik sehingga sulit untuk diam di satu tempat. Mungkin hal tersebut disebabkan karena pengaruh dari Gibran yang pernah bersekolah di luar negeri seperti Singapura dan Australia, ini yang membuat Gibran lebih ekspresif secara makronya."
Senyum dan Budaya Salaman yang Kerap Kali Ditunjukkan Gibran
Analisis mikro ekspresi pada senyum Gibran menyoroti dimensi yang sangat penting dalam komunikasi nonverbal. Senyuman dianggap sebagai ekspresi wajah yang mencerminkan perasaan dan sikap seseorang.
Dalam konteks Gibran, senyumnya tidak hanya menjadi ekspresi kegembiraan, tetapi juga menandakan sopan santun dan apresiasi.
BACA JUGA:
- Program Makan Siang Gratis Gibran Rakabuming Disinggung Arie Kriting: Ibu Pejabat Menjelma Pengusaha...
- Klarifikasi Menteri Bahlil soal Isu Dikasari Prabowo saat Debat Cawapres: Dia Tanya pada Saya...
Pentingnya momen salaman dalam budaya Indonesia, khususnya di Jawa Tengah atau Solo, menambah kompleksitas analisis mikro ekspresi.
Sikap penghormatan yang ditunjukkan oleh Gibran melalui posisi menunduk saat bersalaman menggambarkan budaya sopan santun yang kental.
"Kemudian secara mikro, salah satunya soal senyum tadi yang sudah disampaikan. Kemudian ada juga momen ketika Gibran bersalaman, posisi yang Gibran tunjukkan adalah posisi menunduk, itu ada pesan khusus atau bagaimana, ya?" lanjutnya.
Bahkan dalam situasi debat capres, Gibran menonjolkan penghormatan dengan berdiri terlebih dahulu, memberikan ruang untuk lawan bicara, dan menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi.
"Sebenarnya bukan hanya soal bersalaman saja ya, ketika Debat Capres Gibran selalu berdiri terlebih dahulu sebagai penghormatan ketika Prabowo berjalan maju, dan bahkan juga ketika hendak berpidato, Gibran selalu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prabowo karena sudah diberikan kesempatan dan juga menyampaikan apresiasinya kepada kedua cawapres. Cara Salaman yang khas itulah yang disebut sebagai culture-nya Indonesia terutama di Jawa Tengah atau Solo," lanjut Monica Kumalasari menafsirkan.
BACA JUGA:
- Bangga! Gibran Rakabuming dapat Apresiasi dari Prabowo Usai Debat Cawapres
- Gibran Paparkan Visi Misi di Awal Debat Cawapres, Singgung Pertumbuhan Ekonomi hingga Pembangunan IKN