Mengenal Apa itu Carbon Captured and Storage yang Ditanya Gibran Untuk Mahfud MD dalam Debat Cawapres

Sabtu 23-12-2023,13:56 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Dimas Satriyo

Pada awal tahun 1970-an, sejumlah CO2 ditangkap menggunakan metode ini dari fasilitas pemrosesan gas di Texas, Amerika Serikat. CO2 yang tertangkap kemudian disalurkan ke ladang minyak terdekat dan disuntikkan untuk meningkatkan perolehan minyak. 

Proses ini, yang dikenal sebagai Enhanced Oil Recovery (EOR), telah terbukti sangat berhasil dan menghasilkan jutaan ton CO2.

CO2 ini, baik yang berasal dari akumulasi alam di bebatuan bawah tanah maupun yang ditangkap dari fasilitas industri, kini secara rutin disalurkan dan disuntikkan ke ladang minyak di Amerika dan lokasi lainnya setiap tahunnya.

Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan pipa atau tanker seperti pengangkut gas pada umumnya (LPG, LNG).

Sedangkan penyimpanan dilakukan ke dalam lapisan batuan di bawah permukaan bumi yang dapat menjadi perangkap gas hingga tidak lepas ke atmosfer, atau dapat pula diinjeksikan ke dalam laut pada kedalaman tertentu.

Menurut International Energy Agency (IEA), volume emisi CO2 akibat pembakaran bahan bakar fosil mencapai 56% dari total semua emisi global.

Persentase ini berasal dari sekitar 7500 instalasi besar peng-emisi CO2 (large stationary point sources) yang mengemisikan lebih dari 1000.000 ton CO2 setiap tahunnya.

BACA JUGA:

Kajian IEA lebih lanjut menyimpulkan bahwa dari jumlah tersebut, pembangkit listrik batubara (PLTU) merupakan sumber emisi utama yang mencapai lebih dari 60%.

Selanjutnya, PLTG yang mencapai 11% dan PLTD 7%. Sementara itu, industri lain menyumbang sekitar 3-7%.

Dengan demikian, untuk dapat mengurangi emisi CO2 dalam jumlah besar adalah logis jika dilakukan pengendalian (penangkapan CO2) yang dihasilkan dalam gas buang dari pembangkit listrik.

Kategori :