Baby Blues Menjadi Momen Yang Paling Ditakuti Setelah Melahirkan, Inilah Penyebab Dan Cara Mengatasinya!

Jumat 20-10-2023,11:05 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Dimas Satriyo

RADARPENA.CO.ID - Baby Blues merupakan bentuk ringan dari depresi, tetapi hal ini juga dapat berbahaya bagi yang mengalaminya. 

Mengingat ibu yang baru melahirkan cenderung memiliki waktu tidur yang berantakan, kurang tidur, dan kurangnya waktu untuk diri sendiri, tidak mengherankan jika banyak ibu baru mengalami depresi ringan dan perubahan suasana hati. 

Usai melahirkan, kadar hormon akan turun, yang akan memengaruhi suasana hati. Bayi yang baru lahir mungkin juga bangun setiap saat, jadi ibu tidak cukup tidur.

Belum lagi sebagian besar ibu akan merasa khawatir tentang merawat bayi, dan itu membuat ibu merasa stres yang belum pernah ditangani sebelumnya. 

BACA JUGA:

Meski begitu kondisi ini umumnya hanya berlangsung singkat sekitar 2-3 hari saat masa nifas atau postpartum period. Akan tetapi, ada juga yang merasakannya hingga lebih dari 10 hari.

Apabila kondisi baby blues lebih lama dan menunjukkan gejala parah, mungkin saja si ibu mengalami depresi pascamelahirkan atau postpartum depression.

Melansir dari Hermina Hospital, keluhan yang dirasakan memang tidak terjadi terus menerus, melainkan hilang timbul. Meski begitu, baby blues harus diatasi dengan baik agar tidak berkembang menjadi depresi setelah melahirkan (postpartum depression).

Sindrom baby blues biasanya dialami 3-4 hari setelah melahirkan, kemudian semakin memburuk dan terjadi selama 14 hari pertama pasca melahirkan.

Melansir dari Healthline, sekitar 80 persen ibu kemungkinan pernah mengalami baby blues. Meski begitu, ada juga yang tidak merasakannya sama sekali.

Penyebab Baby Blues 

Perubahan Hormon

  • Penyebab baby blues sejauh ini memang belum dapat diketahui secara pasti. Namun, sindrom ini sering kali dikaitkan dengan perubahan hormon setelah melahirkan. Gara-gara terjadi perubahan hormon itulah emosi ibu jadi campur-aduk. Selama masa nifas, produksi berbagai macam hormon kehamilan seperti hormon estrogen dan progesteron akan turun drastis untuk digantikan dengan hormon-hormon lain. Estrogen itu sendiri terkait dengan produksi serotonin, senyawa kimia dalam otak yang mengatur suasana hati, dan progesteron dapat membantu meningkatkan mood. Perubahan kadar hormon secara drastis dan tiba-tiba inilah, juga ditambah faktor lain, yang dapat mengganggu kestabilan mood ibu setelah melahirkan.

Kurang Tidur

  • Siklus tidur bayi baru lahir yang belum teratur menyebabkan ibu harus terjaga di malam hari dan menyita banyak waktu tidur mereka. Kurangnya waktu tidur yang terus-menerus ini akan membuat ibu kelelahan dan tidak nyaman. Hal inilah yang juga bisa memicu gejala baby blues, seperti perasaan sedih dan mudah tersinggung.

Riwayat Gangguan Kesehatan Mental

  • Wanita juga memiliki risiko lebih besar mengalami baby blues atau depresi pascamelahirkan, jika memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, seperti depresi, bipolar, atau gangguan kecemasan.

BACA JUGA:

Ciri-ciri Baby Blues

  • Suasana hati berubah dengan cepat dari senang menjadi sedih.
  • Tidak mau makan atau mengurus diri karena kelelahan.
  • Mudah tersinggung, kewalahan dan cemas.
  • Sulit tidur.
  • Mudah menangis.
  • Gelisah sampai sulit berkonsentrasi.
  • Terbebani dalam mengurus bayi.

 

Cara Mengatasi Baby Blues

  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi guna pemulihan diri ibu dan pemberian ASI kepada sang buah hati.
  • Konsumsi multivitamin dan omega 3 untuk tetap menjaga kesehatan ibu.
  • Jangan minum alkohol karena dapat memperparah kondisi ibu.
  • Setiap kali perasaan bersalah muncul, tanamkan pada diri Anda bahwa ini bukanlah kesalahan Anda.
  • Minta dukungan dari pasangan, keluarga, dan orang-orang sekitar untuk membantu pemulihan diri.
  • Mengikuti terapi dan konseling secara individual atau kelompok.
  • Meluangkan waktu untuk diri sendiri (me time) sejenak.
  • Saling bercerita pengalaman dengan ibu baru lainnya.
  • Istirahat yang cukup karena sangat diperlukan untuk pemulihan tubuh Anda.
  • Kamu dapat mencoba melakukan relaksasi, meditasi, dan mandi dengan air hangat untuk menenangkan pikiran sebelum tidur.

Secara umum, itu semua akan meningkatkan kesehatan tubuh dan itu akan membantu membuat perasaan jauh lebih baik. Pada kasus depresi pasca melahirkan, dokter mungkin akan memberi resep obat penenang untuk mengurangi gejala tersebut.***

Kategori :