Mindset Keuangan - Mayoritas orang kaya memiliki mindset tersendiri mengenai keuangan.
Terkadang apa yang dilakukan mereka, justru ditertawakan atau dinyinyirin.
Orang kaya yang cerdas dan paham finansial, tidak akan tergoda dengan nyinyiran di sekitarnya. Tapi, tahukah anda mindset apa yang diterapkan mereka dalam mengatur keuangannya? Bagaimana bisa uangnya seperti tidak pernah habis? Bukannya berkurang tetapi makin menumpuk.
Setidaknya para orang kaya menerapkan dua hal ini.
BACA JUGA:Pinjaman Online BCA, Solusi Cepat dan Mudah untuk Kebutuhan Keuangan-mu !
BACA JUGA:Aplikasi Pinjam Uang OVO : Solusi Cepat dan Praktis dalam Keuangan Anda
Namun menerapkannya pun tidak mudah.
1.Mengaplikasikan Marshmallow Theory.
Marshmallow Theory menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan orang kaya dalam mengatur keuangannya The First Marshmallow Theory jadi salah satu trik yang dilakukan para orang kaya cerdas demi menjaga finansialnya di masa depan.
Pada tahun 1960-an, seorang psikolog Walter Mischel melakukan eksperimen kepada anak-anak usia 4-6 tahun. Mischel menyediakan sebuah marshmallow kepada anak-anak itu dan memberikan dua pilihan. Pilihan tersebut adalah memakan marshmallow sekarang atau menunggu selama 15 menit dan mendapatkan dua marshmallow.
Hasilnya, ada sepertiga anak yang memilih untuk menunggu demi mendapatkan dua marshmallow. Anak-anak ini dinilai memiliki kemampuan dalam membaca situasi dan peluang yang ada.
Dalam eksperimen ini, secara tersirat diajarkan mengenai kesabaran, memahami peluang, bagaimana menahan diri dan mengelola emosi dalam mengambil suatu keputusan. Keputusan yang dimaksud di sini beragam. Entah keputusan dalam karir atau mungkin keputusan dalam mengelola finansial.
Contoh saja ketika orang ingin melakukan investasi. Orang yang cerdas akan membaca situasi apakah harus melakukan investasi sekarang atau nanti atau beli atau jual. Mereka tidak akan terburu-buru ataupun tergiur investasi sana sini tanpa memikirkan perencanaan yang matang.
Ketika menerapkan Marshmallow Theory, Anda akan diajarkan kesabaran, menahan diri dan emosi saat dihadapi persoalan harga saham yang naik turun. Seringkali, saat harga saham tidak menentu seseorang akan dengan cepat menjual aset yang dimiliki.
Padahal, kita belum tahu apakah di bulan berikutnya harga saham tetap turun atau justru meroket? Kembali lagi sebelum berinvestasi, riset dan analisis terhadap pasar dan perusahaan yang akan diinvestasikan sangatlah perlu dan penting. Jadi, ketika menghadapi situasi seperti ini tidak mudah cemas dan gegabah.