Inilah Pengertian Dan Jenis-Jenis Puasa Sunnah Yang Perlu Kita Ketahui Serta Bacaan Niatnya

Sabtu 15-07-2023,11:24 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Reza Fahlevi

Puasa Asyura dikerjakan setiap tanggal 9 dan 10 bulan Muharam. Rasulullah SAW bersabda:

"Seandainya saya masih ada (hidup) sampai tahun depan, maka saya akan berpuasa pada hari ke sembilan, yakni bersama hari Asyura." (HR Muslim dan Ahmad)

Berikut lafaz niat puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma aasyuuraa-a lilaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta'ala.

BACA JUGA:Baca Ayat Kursi, Doa Dari kejahatan Manusia dan Syetan

4. Puasa Enam Hari Bulan Syawal

Hukum pelaksanaan puasa enam hari bulan Syawal ini adalah sunnah muakad atau sangat dianjurkan. Menurut Imam Syafi'i dan Hanbali, puasa ini lebih baik dilakukan secara berturut-turut.

Berikut lafaz niat puasa enam hari bulan Syawal:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shouma ghodin 'an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta'ala

Artinya: Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala.

5. Puasa Nisfu Sya'ban

Anjuran mengerjakan puasa nisfu sya'ban ini sesuai dengan riwayat Aisyah ra bahwa, 

"Saya belum pernah Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh, kecuali puasa di bulan Ramadhan. Dan juga berpuasa penuh pada bulan-bulan tertentu, kecuali bulan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim)

Berikut lafaz niat puasa nisfu sya'ban:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: "Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnati Sya'bana lillaahi ta'aalaa."

Kategori :