KOTA BEKASI, RADARPENA - Jelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPP) Kota Bekasi mulai lakukan persiapan pengawasan hewan kurban. Hal ini dilakukan, untuk mengantisipasi ditemukannya penyakit menular seperti penyakit kuku dan mulut (PMK) dan virus Lumpy Skin Disease (LSD).
"Kami sudah membuat juklak (petunjuk pelaksanaan,red) dan Juknis (Petunjuk Teknis,red) terkait teknis pemerikasaan hewan kurban menjelang Idul Adha ini. Nantinya ini akan dikirim ke selekuruh kelurahan di Kota Bekasi," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, Ester.
Ester mengatakan, trim dikelurahan harus mendapat sosialisasi mengenai juklan dan juknis ini, pasalnya mereka sudah menjadi bagian dari tim DKPP untuk mengontrol hewan kurban. Sehingga bis terpantau apakah mereka laik atau tidak diperjual belikan.
"Salah satunya adalah mereka (Tim Kelurahan atau Kecamatan) sebagai tim kita untuk mengontrol hewan itu laik dipangan atau tidak dalam pelaksanaan Iduladha atau dicek mandiri dulu, sesuai juknis yang akan diberlakukan," kata Ester.
Dalam pemantauan hewan kurban, DKPPP Kota Bekasi juga akan menurunkan 20 orang dokter hewan yang nantinya ikut mengontrol kondisi hewan tersebut. Hewan Kurban yang akan dipotong nantinya pun, wajib divaksin baik itu vaksin PMK dan LSD.
"Jadi nanti, dua minggu sebelum pemotongan itu hewan maksimal di vaksin PMK maupun LSD, bila itu tidak divaksin pertama itu tidak di izinkan untuk menjadi hewan kurban," katanya.
Ester mengatakan, jika hewan kurban yang sudah mendapatkan vaksin akan diberi tanda, sehingga para pembeli pun lebih mudah membedakan hewan kurban yang sudah di vaksin dan belum di vaksin.
"Kalau hewannya sudah divaksin, tapi dia lupa menandai kepada hewannya kita akan tanyakan lebih lanjut kembali ke penjual, apakah benar atau tidaknya hewan itu sudah divaksin secara buktinya untuk kita tegaskan? Kenapa, karena kita ingin memastikan jika hewan kurban itu aman," ujarnya.
Sejauh ini, kata Estar berdasarkan data yang ada di Kota Bekasi belum ditemukan kembali kasus PMK maupun virus LSD. Namun, untuk memastikan jika hewan kurban aman, maka dua minggu sebelum Iduladha, pihaknya akan melakukan pemeriksaan di tempat pemotongan hewan.
"Alhamdulillah Kota Bekasi Zero PMK dan penyakit lainnya. Jadi itulah pengawasan kita yang amat ketat, dua Minggu sebelum Iduladha kita sudah melakukan monitoring hewan di titik titik tertentu di 12 Kecamatan. Jadi ini mesti kita awasi," ucapnya.