Kisah dan Mukjizat Nabi Isa ‘Alaihissalam: Bukti Keberkahan dan Kekuasaan-Nya

Ilustrasi Kisah dan Mukjizat Nabi Isa--infomuslim
"Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan anugerah seorang anak laki-laki yang suci kepadamu." (QS. Maryam [19]: 19)
قَالَتْ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ وَّلَمْ اَكُ بَغِيًّا ٢٠
qâlat annâ yakûnu lî ghulâmuw wa lam yamsasnî basyaruw wa lam aku baghiyyâ
Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana (mungkin) aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada seorang (laki-laki) pun yang menyentuhku dan aku bukan seorang pelacur?” (QS. Maryam [19]: 20)
BACA JUGA:Doa Malam Lailatul Qadar Lengkap Arab, Latih dan Artinya
2. Mampu Berbicara dalam Buaian
Setelah kelahiran Nabi Isa, Maryam harus menghadapi tuduhan dari kaumnya yang menganggapnya telah berbuat keji.
Ketika ia membawa bayi tersebut, ia tidak menjawab tuduhan itu, melainkan menunjuk kepada bayi Isa. Dengan mukjizat Allah, bayi yang masih dalam buaian itu berbicara dan menjelaskan bahwa ia adalah hamba Allah yang kelak menjadi seorang nabi. Allah berfirman dalam Al-Quran:
قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِۗ اٰتٰنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّاۙ ٣٠
qâla innî ‘abdullâh, âtâniyal-kitâba wa ja‘alanî nabiyyâ
"Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia (akan) memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang nabi." (QS. Maryam [19]: 30)
Mukjizat ini kembali ditegaskan dalam ayat yang lain, (QS. al-Maidah [5]: 110)
اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِيْ عَلَيْكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَۘ اِذْ اَيَّدْتُّكَ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًاۚ وَاِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۚ وَاِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ بِاِذْنِيْ فَتَنْفُخُ فِيْهَا فَتَكُوْنُ طَيْرًا ۢ بِاِذْنِيْ وَتُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ بِاِذْنِيْۚ وَاِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتٰى بِاِذْنِيْۚ وَاِذْ كَفَفْتُ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَنْكَ اِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ ١١٠
idz qâlallâhu yâ ‘îsabna maryamadzkur ni‘matî ‘alaika wa ‘alâ wâlidatik, idz ayyattuka birûḫil-qudus, tukallimun-nâsa fil-mahdi wa kahlâ, wa idz ‘allamtukal-kitâba wal-ḫikmata wat-taurâta wal-injîl, wa idz takhluqu minath-thîni kahai'atith-thairi bi'idznî fa tanfukhu fîhâ fa takûnu thairam bi'idznî wa tubri'ul-akmaha wal-abrasha bi'idznî, wa idz tukhrijul-mautâ bi'idznî, wa idz kafaftu banî isrâ'îla ‘angka idz ji'tahum bil-bayyinâti fa qâlalladzîna kafarû min-hum in hâdzâ illâ siḫrum mubîn
(Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Ruhulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. (Ingatlah) ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) hikmah, Taurat, dan Injil. (Ingatlah) ketika engkau membentuk dari tanah (sesuatu) seperti bentuk burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) pada waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.” (QS. al-Maidah [5]: 110).
BACA JUGA:Inilah Panduan Lengkap Zakat Fitrah: Syarat, Niat, dan Golongan yang Berhak Menerima
3. Membentuk Burung dari Tanah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: