Perayaan Festival Cap Go Meh di Singkawang Dianggap yang Terbesar di Indonesia

Festival cap go meh di Singkawang--
Tahun ini Singkawang kembali bisa leluasa untuk membuat Festival Cap Go Meh menjadi meriah. Berbeda dengan ketika pandemi ataupun masa Pemilu di tahun lalu. Perayaan Festival Cap Go Meh di Singkawang tahun ini dihadiri langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
RI 2 itu memboyong sejumlah pembantu di kabinet pemerintahan, seperti Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, serta Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar. Mereka terbang ke Singkawang untuk menyaksikan arak-arakan ratusan Tatung dalam Festival Cap Go Meh.
BACA JUGA:10 Ide Hadiah Romantis Rayakan Momen Hari Valentine, Nomor 3 Bikin Pasangan Makin Cinta!
Panitia mengakomodasi 746 peserta yang terlibat dalam kemeriahan Festival Cap Go Meh Singkawang, 646 di antaranya berasal dari kelompok Tatung. Sisanya penampilan dari miniatur kelenteng, jelangkung, barongsai, naga liong, dan kuda lumping.
Mereka datang dari berbagai latar belakang, membuat akulturasi kebudayaan hidup. Mulai dari Tionghoa, Dayak, dan Melayu berkolaborasi memeriahkan Festival Cap Go Meh Singkawang. Para peserta itu arak-arakan keliling kota menampilkan tradisi dan kebudayaan.
Tatung menjadi satu hal yang ikonik. Orang yang dipercaya sebagai medium bagi roh atau dewa itu menampilkan atraksi ekstrem di hadapan masyarakat. Mereka menusukkan benda tajam ke bagian-bagian tubuh tanpa terluka. Para Tatung juga menyiram percikan air ke penjuru jalan, dipercaya sebagai simbol pembersihan kota dari energi buruk.
"Festival Cap Go Meh tanpa Tatung tidak ada apa-apanya. Kalau enggak ada Tatung apa yang mau dilihat," kata Mimihetty.
BACA JUGA:10 Hal yang Bisa Menjatuhkan Orang Dalam Hidup, Jurus Jitu untuk Balas Dendam
Namun, Tatung bukan jadi satu-satunya alasan mengapa Festival Cap Go Meh di Singkawang menjadi yang terbesar di Indonesia. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Indonesia-Tionghoa Candra Jap menilai bahwa daerah yang berstatus kota paling toleran di Tanah Air ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah.
"Faktor dari pemerintah yang sangat open, tiap acara keagamaan (di Singkawang) dirayakan secara setara," ujar Candra saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan, Rabu, 12 Februari 2025.
Dia membandingkan dengan perayaan Festival Cap Go Meh di Jakarta. Di Singkawang, pemerintah daerah berinisiatif lebih untuk menutup sepanjang jalan hanya untuk penyelanggaraan Festival Cap Go Meh. Sedikit berbeda dengan yang terjadi di Jakarta. "Tutup jalannya susah, makanya kami hanya ambil sedikit dari Glodok," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: