Kenapa Imlek selalu Identik dengan Hujan?

Kenapa Imlek selalu Identik dengan Hujan?

Mengapa Imlek selalu identik dengan hujan?--

Radarpena.co.id, Jakarta - Memasuki bulan Februari 2024, umat Konghucu di seluruh Indonesia akan menyambut Tahun Baru Imlek (Chinese New Year) 2575 Kongzili. Seperti diketahui, Tahun Baru Imlek merupakan momen spesial dan sakral bagi umat Konghucu seperti hari raya umat agama lain. 

Bagi penganut agama Konghucu, Chinese New Year dimaknai sebagai momen yang tepat untuk mengucapkan rasa syukur terhadap rezeki dan kebahagiaan yang mereka dapat selama satu tahun penuh.

 

Biasanya, rasa syukur umat Konghucu akan semakin bertambah apabila hujan turun pada momen spesial tersebut. Yap, hujan seperti hal yang tak terpisahkan dari perayaan Imlek. Setiap tahunnya, Chinese New Year selalu identik dengan hujan. Lalu, apa sebenarnya kaitan hujan dengan Imlek? Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai kenapa imlek identik dengan hujan di bawah ini!

BACA JUGA:Rahasia Bangunan Awet Tahan Lama dan Dinding Anti lembab

BACA JUGA:Tips Mengatasi Bocor dan Rembes pada Kolam ikan hanya dengan Aquaproof

Penetapan Tahun Baru Imlek didasarkan pada penanggalan kalender China. Setiap tahunnya, perayaan Imlek selalu jatuh di antara tanggal 21 Januari sampai 21 Februari. Pada tahun ini, Imlek 2024 jatuh pada tanggal 10 Februari 2024. Apabila menilik prakiraan musim hujan tahun 2023/2024 dari BMKG, bulan Januari dan Februari 2024 adalah puncak musim hujan di Indonesia.

BMKG menjelaskan bahwa puncak musim hujan di Indonesia diperkirakan terjadi pada bulan Januari hingga Februari. Prakiraan tersebut hampir sama setiap tahunnya, di mana puncak musim hujan di Indonesia selalu terjadi pada awal tahun. Oleh sebab itulah Tahun Baru Imlek tak bisa dipisahkan dengan musim hujan di Indonesia.

BACA JUGA:Ucapan Imlek 2025 dalam Bahasa Mandarin dan Artinya, Imlek Semakin Berkesan

BACA JUGA:Imlek 2025 Tahun Ular Kayu sudah Dekat Nih, Jenis Usaha ini Diramal Bakal Untung Besar

Dalam kepercayaan China atau umat Konghucu, hujan adalah simbol keberuntungan. Hal ini dibenarkan oleh Wakil Presiden Asosiasi Cairns dan Distrik Tiongkok Natahan Lee Loong, sebagaimana yang dilansir ABC Local. Ia mengatakan bahwa air yang mengalir atau hujan adalah simbol keberuntungan di Tiongkok. Itu artinya, hujan yang turun jelang Hari Raya Imlek atau pada saat perayaannya merupakan tanda keberuntungan dan kemakmuran di tahun yang akan datang.

Umat Konghucu percaya bahwa semakin banyak hujan maka semakin berlimpah kemakmuran yang akan datang. Di Indonesia sendiri, hujan pada saat perayaan Imlek sering disebut sebagai pembawa hoki atau keberuntungan. Sadar atau tidak, orang Indonesia yang bukan penganut agama Konghucu pun sudah terbiasa dengan istilah "hujan pembawa hoki" ketika Hari Raya Imlek.

BACA JUGA:Tahun Baru Imlek 2025: Ramalan Shio Ular Kayu dan Shio yang Berpotensi Mendapat Keuntungan Besar

Selain dipercaya sebagai pembawa keberuntungan, mengutip dari Association of Asian Studies, air dalam tradisi China berkaitan dengan konsep Yin dalam Yin dan Yang. Air dianggap mewakili segala aspek yang terkandung di dalam Yin, yakni lambat, lembut, feminim, dingin, basah, menyebar, dan pasif. Konsep Yin ini berhubungan dengan bumi, bulan, air, feminitas, dan malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: