Makanan Khas Imlek dan Filosofinya: Lebih dari Sekadar Hidangan
Ilustrasi kue keranjang, makanan khas Imlek dan filosofinya --
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Perayaan Tahun Baru Imlek tak hanya diwarnai dengan kemeriahan lampion dan tarian naga. Salah satu hal penting yang tak boleh terlewatkan adalah hidangan khas Imlek yang sarat makna.
Setiap makanan khas Imlek ini memiliki filosofi mendalam yang diwariskan turun-temurun, melambangkan harapan dan doa untuk tahun yang baru.
1. Kue Keranjang (Nian Gao): Simbol Kemakmuran yang Meningkat
Kue keranjang atau nian gao merupakan hidangan wajib yang selalu hadir di setiap perayaan Imlek.
Teksturnya yang lengket dan manis melambangkan harapan agar kehidupan keluarga semakin lengket dan manis sepanjang tahun.
Selain itu, bentuk kue yang semakin tinggi saat dimasak juga diartikan sebagai simbol peningkatan kemakmuran.
BACA JUGA:
- 10 Ide Hampers Imlek 2025: Rayakan Tahun Baru Cina dengan Cinta dan Kebahagiaan
- Merayakan Tahun Baru Imlek 2025: Sebuah Perjalanan Menuju Keberuntungan
2. Mi Panjang Umur: Doa untuk Kesehatan dan Kebahagiaan
Mi panjang umur atau siu mie adalah hidangan mi yang disajikan panjang dan utuh. Bentuk mi yang panjang melambangkan umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kebahagiaan yang tak terputus.
Tradisi memakan mi ini hingga habis tanpa putus dipercaya akan membawa keberuntungan dan rezeki yang melimpah.
3. Pangsit (Jiaozi): Rezeki yang Berlimpah
Pangsit atau jiaozi memiliki bentuk yang mirip dengan ingot perak, yaitu uang kuno Tiongkok. Hidangan ini melambangkan harapan akan rezeki yang berlimpah di tahun yang baru.
Semakin banyak pangsit yang dikonsumsi, semakin banyak pula rezeki yang akan datang.
4. Telur Rebus dalam Teh: Simbol Kesuburan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: