Makanan Khas Imlek dan Filosofinya: Lebih dari Sekadar Hidangan

Ilustrasi kue keranjang, makanan khas Imlek dan filosofinya --
Telur rebus dalam teh merupakan hidangan yang kaya akan simbolisme. Warna cokelat telur melambangkan kesuburan, sementara bentuknya yang bulat sempurna melambangkan kesatuan dan kelengkapan.
Hidangan ini dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kesuburan bagi keluarga.
5. Daging Babi: Kemakmuran dan Keberuntungan
Daging babi merupakan salah satu hidangan utama dalam perayaan Imlek. Bagi masyarakat Tionghoa, babi dianggap sebagai simbol kemakmuran karena memiliki lapisan lemak yang tebal.
Mengonsumsi daging babi saat Imlek dipercaya akan membawa keberuntungan dan rezeki yang melimpah.
BACA JUGA:
- Mitos Hujan saat Imlek: Benarkah Pembawa Keberuntungan? Ini Penjelasan Ahli Feng Shui
- 7 Ide Outfit Imlek yang Bikin Kamu Tampil Beda, Mempesona di Tahun Baru China 2025
6. Lumpia: Harapan Kemakmuran
Lumpia dengan bentuknya yang mirip emas batangan melambangkan harapan akan kemakmuran. Isi lumpia yang beragam juga melambangkan keberagaman dalam kehidupan.
7. Kuaci: Kesuburan dan Keturunan
Kuaci atau biji bunga matahari melambangkan kesuburan dan harapan akan keturunan. Mengonsumsi kuaci saat Imlek dipercaya dapat membawa keberuntungan dan mempercepat datangnya momongan.
Filosofi di Balik Setiap Hidangan
Setiap hidangan khas Imlek memiliki makna dan filosofi yang mendalam. Makanan-makanan ini bukan hanya sekadar hidangan lezat, tetapi juga menjadi media untuk menyampaikan harapan dan doa kepada keluarga serta orang-orang terkasih.
Itulah beberapa makanan khas Imlek dan filosofinya. Dengan memahami makna di balik setiap hidangan, kita dapat lebih menghargai dan menikmati setiap suapan saat merayakan Imlek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: