London Fashion Week Larang Penggunaan Bulu dan Kulit Hewan di Fashion Show
Bulu, kulit dan rambut hewan sudah dipastikan tak akan jadi tren fashion di tahun mendatang. Setidaknya di London Fashion Week 2025/2026.--
Radarpena.disway.id,Jakarta - Bulu, kulit dan rambut hewan sudah dipastikan tak akan jadi tren fashion di tahun mendatang. Setidaknya di London Fashion Week 2025/2026.
Salah satu pekan mode ternama dunia, London Fashion Week (LFW), melarang desainer menampilkan koleksi yang bahannya terbuat dari kulit hewan eksotis. Kebijakan ini diinisiasi British Fashion Council untuk mendukung fashion ramah lingkungan.
"Sebagai bagian dari Inisiatif Mode Positif British Fashion Council (BFC), London Fashion Week bebas bulu, bebas kulit hewan liar, dan bebas kulit hewan eksotik," kata juru bicara BFC, seperti dikutip dari New York Post.
BACA JUGA:6 Inspirasi Fashion Musim Dingin ala Jennie BLACKPINK: Tetap Hangat dan Modis!
Para desainer yang ingin berpartisipasi diharuskan menyetujui kebijakan baru tersebut, ketika mengajukan proposal untuk dimasukkan dalam kalender resmi pekan mode tersebut. LFW menjadi yang pertama menggelar fashion show dalam 'empat besar' pekan mode internasional.
"Kami tahu banyak desainer kami memiliki etika kuat dan berupaya menuju praktik yang lebih berkelanjutan dan pengukuran yang akurat. Kami berkomitmen untuk menyediakan alat dan sumber daya bagi jaringan kami untuk membantu mereka dalam perjalanan ini," lanjutnya.
BACA JUGA:Lisa BLACKPINK: Dari ‘It Girl’ Hingga Ikon Fashion Global dengan Gaya Casual Inspiratif
BACA JUGA:Tren Fashion 2025: Tema Populer Keberlanjutan, Teknologi, dan Inklusivitas
Kebijakan baru ini - yang diumumkan minggu ini oleh Wakil Direktur Kebijakan dan Keterlibatan Dewan David Leigh-Pemberton - merupakan langkah awal bagi komitmen BFC untuk mengambil praktik berkelanjutan dan etis melalui Institute of Positive Fashion. Institusi ini memelopori aspek sosial, lingkungan, dan keberlanjutan.
"BFC terus memimpin upaya dalam bidang sirkularitas, transisi rendah karbon, dan dampak sosial dalam sektor fashion," tambah juru bicara tersebut.
Perdebatan mengenai produk hewani - mulai dari kulit dan bulu hingga rambut - terbilang sengit dalam industri fashion, di tengah tekanan dari kelompok advokasi hewan dan keberlanjutan. Namun sejumlah desainer mewah masih menggunakan material hewan dalam produk-produknya.
Kering, perusahaan induk dari merek-merek seperti Gucci, Bottega Veneta dan Balenciaga, melarang penggunaan bahan bulu. Namun sejumlah labelnya masih menggunakan kulit eksotik, sementara LVMH, perusahaan induk dari Loewe, Givechy dan Celine, tidak melarang penggunaan kulit ataupun bulu hewan eksotik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: