8 Sisi Gelap Jepang yang Jarang Diketahui Wisatawan, Dibalik Gemerlap Negeri Sakura
Sisi gelap Jepang --pexels.com/Tony Wu
3. Industri Seks
Industri seks di Jepang sangat luas dan sering kali beroperasi di area abu-abu hukum. Dari klub malam hingga hostess club, bisnis ini menjadi bagian dari sisi gelap hiburan Jepang.
Meskipun legalitasnya sering dipertanyakan, industri ini menjadi bagian signifikan dari ekonomi lokal di beberapa wilayah. Sayangnya, banyak pekerja di industri ini menghadapi kondisi kerja yang tidak manusiawi dan eksploitasi.
BACA JUGA:
- Liburan Seru dan Hemat! Ini 8 Tempat Wisata Gratis di Jakarta yang Wajib Dikunjungi
- 7 Tempat Wisata di Medan Gratis yang Cocok untuk Liburan Keluarga
4. Pelecehan Seksual
Masalah pelecehan seksual, terutama di transportasi umum seperti kereta api, telah menjadi perhatian serius. Istilah chikan digunakan untuk menggambarkan pelaku pelecehan di tempat umum.
Pemerintah dan operator kereta telah mengambil langkah-langkah seperti menyediakan gerbong khusus wanita, tetapi masalah ini masih jauh dari kata selesai.
5. Keterasingan Sosial
Fenomena hikikomori atau keterasingan sosial adalah salah satu sisi gelap Jepang yang semakin mengkhawatirkan.
Hikikomori merujuk pada individu yang menarik diri sepenuhnya dari kehidupan sosial, sering kali tidak meninggalkan rumah selama bertahun-tahun.
Fenomena ini sering kali terkait dengan tekanan sosial yang luar biasa, terutama pada kaum muda.
6. Budaya Nomikai
Nomikai, atau acara minum bersama setelah kerja, sering dianggap sebagai cara untuk mempererat hubungan profesional.
Namun, budaya ini juga membawa sisi negatif. Banyak pekerja merasa terpaksa ikut meskipun sudah lelah setelah bekerja, dan sering kali terjadi tekanan untuk minum alkohol dalam jumlah besar.
7. Yakuza
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: