Bolehkah Wanita Bekerja Mencari Nafkah? Pandangan Islam tentang Tugas dan Peran Wanita

Bolehkah Wanita Bekerja Mencari Nafkah? Pandangan Islam tentang Tugas dan Peran Wanita

Bolehkah wanita bekerja mencari nafkah dalam Islam?--pexels.com/Antoni Shkraba

Walaupun wanita dibolehkan untuk bekerja, Islam juga menekankan pentingnya peran wanita dalam rumah tangga. 

Berdasarkan pandangan dalam al-Mawst'at al-Fighiyyah al-Kuwaitiyyah, peran mendasar seorang wanita adalah mengatur urusan rumah, menjaga anak-anak, dan mendukung suami. 

Hal ini juga diperkuat oleh sabda Nabi Muhammad SAW, "Perempuan itu mengatur dan bertanggung jawab atas urusan rumah suaminya." (HR Bukhari)

Dalam pandangan Islam, seorang istri yang setia mengurus rumah tangga mendapatkan pahala yang sangat besar, setara dengan seorang pejuang yang berjuang di jalan Allah SWT.

BACA JUGA:

Hak dan Otonomi Wanita atas Penghasilan Sendiri

Islam memberi kebebasan bagi wanita untuk menggunakan hasil dari usaha dan kerjanya sesuai kehendaknya. Hasil dari kerja keras seorang wanita adalah haknya, dan ia boleh membelanjakannya untuk keperluan pribadi atau keluarga. 

Namun, Islam menekankan bahwa pekerjaan tersebut tidak boleh mengabaikan kewajiban seorang istri dalam mengurus rumah tangga dan menjaga kehormatannya.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Wanita saat Mencari Nafkah

Jika seorang wanita memilih untuk bekerja, terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar pekerjaannya tetap sejalan dengan prinsip Islam. 

Dalam buku 32 Hak Finansial Istri dalam Fikih Muslimah, Aini Aryani membahas hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh wanita ketika akan bekerja atau mencari nafkah. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Mendapat Izin Suami

Dalam Islam, seorang istri wajib meminta izin suaminya ketika hendak bekerja. Jika suami tidak memberikan izin, istri sebaiknya mematuhinya. 

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, pernah ditanyakan kepada Rasulullah SAW, "Siapakah wanita yang paling baik?" Beliau menjawab, "yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, menaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci." (HR An-Nasa'i)

2. Tidak Mengabaikan Tugas Rumah Tangga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: