Oknum Polisi di SCBD Jaksel Terekam Pukul Sopir Taksi Online, Begini Kronologinya
Ilustrasi kekerasan-Foto: Instagram.com/@lampunggehnews-
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Mila Ayu Dewata Sari, kuasa hukum RF (34), sopir taksi online yang menjadi korban pemukulan oleh seorang polisi, membeberkan kronologi lengkap kejadian yang terjadi pada 31 Oktober 2024.
"Kronologinya itu pada tanggal 31 Oktober 2024, klien kami, seorang sopir taksi online, mendapat orderan di aplikasi sekitar pukul 5 sore," katanya kepada wartawan di bilangan Jakarta Selatan, Selasa, 5 November 2024.
Mila mengungkapkan bahwa pelaku memesan taksi online dengan tujuan Halte Komdak, kawasan Jakarta Selatan.
Namun, saat perjalanan, kondisi lalu lintas yang macet membuat pelaku meminta sopir untuk mengubah rute dan langsung menuju Polda Metro Jaya.
"Si penumpang marah-marah dan lain sebagainya karena beliau tiba-tiba ingin merubah rute dari yang tujuannya ke Halte Komdak, pengen langsung masuk ke dalam Polda Metro Jaya," kata Mila.
BACA JUGA:Siap-Siap! Eks Menkominfo Budi Arie Bakal Dicecar Polisi Terkait Kasus Judi Online
Menurut Mila, perubahan tujuan harus sesuai dengan ketentuan aplikasi, yang mengharuskan perubahan titik tujuan dilakukan melalui aplikasi terlebih dahulu.
Namun, saat korban berupaya membantu pelaku merubah titik tujuan pada aplikasi, ia tanpa sengaja menyerempet mobil lain saat mengemudi.
Sopir taksi online itu berusaha bertanggung jawab atas kecelakaan kecil tersebut. Namun, pelaku kembali meluapkan amarahnya dengan mengeluarkan perkataan kasar, yang berujung pada cekcok antara keduanya.
"Akibatnya, pelaku yang penuh amarah langsung memukul wajah korban sembari meninggalkan taksi online yang tengah ditumpanginya," ujar Mila.
Kejadian tersebut akhirnya dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor laporan: STTLP/B/3395/XI/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA. Kasus ini kini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut.
Sebelumnya, Seorang sopir taksi online inisial RF (34), menjadi korban pemukulan oleh penumpangnya.
Peristiwa ini bermula saat terjadi perdebatan antara RF dan pelaku mengenai perubahan rute pengantaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: