BINUS School Simprug Ungkap Bukti-bukti Patahkan Tuduhan Bullying hingga Pelecehan Seksual
Video amatir peristiwa perkelahian di toilet BINUS School Simprug-Berbagai sumber-
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - BINUS School Simprug mengungkapkan sejumlah bukti yang mematahkan tuduhan bullying dan pengeroyokan yang dilaporkan oleh RE (16 tahun).
Beberapa bukti yang dimaksud seperti rekaman CCTV hingga pernyataan saksi.
"Yang kita temukan berdasarkan penyelidikan secara visual, yaitu pengawasan dari manajemen SMA BINUS, dan berdasarkan CCTV yang ada, di sana kami lihat itu tidak ada pengeroyokan, tidak ada bullying, tidak ada pelecehan seksual," ungkap kuasa hukum BINUS School Simprug Otto Hasibuan pada konferensi pers di Jakarta, 14 September 2024.
Pada konferensi pers tersebut, pihaknya menunjukkan tiga klip rekaman CCTV yang menunjukkan sebelum dan setelah peristiwa yang dituduhkan.
Tertulis pada timestamp hari Senin, rekaman CCTV menunjukkan rombongan siswa laki-laki bergerombol di bangku kantin yang meliputi RE dan terlapor lainnya.
BACA JUGA:
- Buntut Kasus Dugaan Bullying, Binus School Simprug Akhirnya Beri Penjelasan
- Kasus Bullying dan Pelecehan di Binus School Simprug Libatkan Anak Pejabat dan Ketum Parpol
Terlihat seorang siswa pria di tengah rombongan tersebut berdiri menghadap seorang di depannya yang tengah duduk.
Pria yang berdiri tersebut diketahui adalah RE, sedangkan yang duduk adalah terlapor berinisial K.
Keduanya terlihat dalam situasi bersitegang, hingga RE menarik kepala K untuk dibentur-benturkan ke kepalanya yang membungkuk.
Kemudian di hari Selasa, 30 Januari 2024, diungkapkan rekaman CCTV di depan toilet yang disebut sebagai TKP pengeroyokan.
Menurut pengakuan RE, beberapa orang menunggu di toilet ketika ia tiba dan pengeroyokan tersebut disaksikan oleh sekitar 30 orang.
Bahkan, termasuk satpam juga turut menyaksikan peristiwa ini.
Sementara berdasarkan rekaman CCTV, terlihat RE dan belasan siswa pada sekitar pukul 13.27 WIB masuk toilet secara sukarela.
"Dan kita lihat videonya, tidak ada di sana pemaksaan. Tidak ada pemaksaan, tidak ada penyeretan. Mereka datang masuk (toilet) sendiri, volunteer."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: