Sleep Apnea, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Sleep Apnea, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Sleep Apnea, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya--Foto: Freepik.com

Untuk mendapatkan perangkat tersebut, dokter dapat merujuk kamu ke dokter gigi. Para spesialis ini akan memastikan bahwa alat oral sesuai dengan mulut dan rahang.

Selain itu, pemasangan implan dapat membantu mengatasi sleep apnea bagi beberapa orang. Beberapa perangkat dapat mengobati apnea tidur obstruktif dan sentral.

BACA JUGA:

5. Stimulator Saraf

Terapi ini dilakukan dengan cara memasukkan stimulator untuk saraf hypoglossal yang mengontrol gerakan lidah. Hal ini dapat membantu posisi lidah menjaga saluran udara bagian atas terbuka.

6. Terapi Otot Mulut dan Wajah

Terapi ini dapat membantu memperbaiki posisi otot dan menguatkan otot yang mengendalikan bibir, lidah, langit-langit lunak, dinding faring lateral, dan wajah.

7. Terapi Operasi

Operasi bisa dokter lakukan untuk memindahkan posisi rahang atas (maksila) dan rahang bawah (mandibula) ke arah depan dengan tujuan memperluas saluran napas atas.

Trakeostomi juga dapat dokter lakukan dengan cara membuat lubang dari leher menembus ke trakea yang setelahnya akan dipasangkan tracheal tube untuk membantu melancarkan pernapasan.

Pencegahan Sleep Apnea

Untuk mengurangi risiko sleep apnea, beberapa langkah yang bisa dilakukan meliputi:

  • Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat. Memastikan berat badan tetap dalam kisaran yang sehat dapat membantu mencegah sleep apnea yang disebabkan oleh obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Praktikkan kebersihan tidur yang baik. Menjaga rutinitas tidur yang konsisten dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang dapat membantu memperbaiki kualitas tidur.
  • Kelola kondisi kesehatan yang ada. Mengontrol kondisi kesehatan seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2 dapat membantu mengurangi risiko sleep apnea.
  • Cek kesehatan secara teratur. Menjalani pemeriksaan kesehatan tahunan setidaknya sekali setahun untuk memantau kondisi kesehatan dan mendeteksi adanya masalah sejak dini.

Tips Tambahan

Ada baiknya ketika mengalami gangguan pernapasan ketika tidur, konsultasikan kondisi dengan dokter terkait.

Semoga bermanfaat!***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: