Pelatih Renang Pria yang Viral Usai Tendang Alat Vital Guru Olahraga Ditangkap, Mohon Maaf dan Minta Damai

Pelatih Renang Pria yang Viral Usai Tendang Alat Vital Guru Olahraga Ditangkap, Mohon Maaf dan Minta Damai

Pelatih renang pria tendang guru olahraga perempuan di bagian alat vitalnya hingga jatuh ke kolam di Asahan, Sumatera Utara kini ditangkap dan minta maaf.--Instagram.com

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kabar terbaru terkait aksi penendangan yang dilakukan oleh pelatih renang pria bernama Jaimas Simaremare terhadap seorang guru olahraga wanita.

Dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan, motif pelaku melakukan tindak kekerasan terhadap korban dilatarbelakangi saling berebut kolam renang, karena antara pelaku dan korban menggunakan kolam renang yang sama.

Pelaku yang ditangkap diketahui pria berusia 40 tahun warga Jalan Nuri, Kelurahan Gambir Baru, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan. Dirinya ditangkap Satreskrim Polres Asahan di rumahnya tanpa perlawanan, pada Senin, 5 Agustus 2024.

Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi, menjelaskan pelaku dianankan Satreskrim Polres Asahan. Penangkapan pelaku usai menerima laporan, melakukan penyelidikan hingga memeriksa saksi-saksi.

BACA JUGA:

“Setelah bukti cukup dilakukan penangkapan terhadap JSM pada Senin siang, 5 Agustus 2024, sekira pukul 13.00 WIB. Saat ini, tersangka telah diamankan di Polres Asahan,” ucap Afdhal dalam jumpa pers di Markas Polres Asahan, Selasa 6 Agustus 2024.

Afdhal mengungkapkan atas perbuatannya, tersangka dipersangkakan pasal 351 ayat (1) dari KUHPidana. Alhasil, pelaku terancaman hukuman paling lama 2 tahun 8 bulan.

Adapun pelaku menyesali perbuatan yang telah dilakukan kepada korban. Ia bahkan mengatakan kejadian itu di luar kendalinya karena terlanjur emosi.

“Saya minta maaf kepada keluarga Ibu Asliyani. Tindakan itu adalah emosi sesaat. Saya mohon maaf, perempuan adalah mama saya, perempuan adalah istri saya,” ujar Jaimas.

Jaimas menjelaskan, perselisihan dimulai ketika peraturan tarif pelatihan renang yang berbeda menimbulkan perselisihan antara mereka.

“Saya sudah 3 tahun melatih di Kolam Sabty, dan Ibu Asliyani 2 tahun. Di berjalannya waktu saya mengetahui ibu itu membuat peraturan melatih renang dua gaya Rp 500 ribu, sementara saya satu gaya 500,” pungkasnya.

Jaimas juga mengatakan, sebelumnya sebagai sesama pelatih renang dia sudah coba berkomunikasi kepada Asliyani dan suaminya agar bisa membagi waktu hari les berenang. Sebab mereka memakai kolam yang sama.

BACA JUGA:

"Saya minta komunikasi untuk bagi waktu sebelumnya dan ibu itu tidak mau," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: