Mantap! Pertamina Masuk Peringkat 165 Fortune 500 Global, Pendapatan USD 57,79 Miliar
Harga BBM Pertamax naik Agustus 2024 -Disway.Id/Sabrina Hutajulu -
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pertamina kembali kokoh sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang mampu bersaing di jajaran perusahaan dunia pada peringkat 165 Fortune 500 Global.
Pertamina konsisten dalam 10 tahun berada di jajaran perusahaan global.
Dengan pendapatan sebesar USD 75,79 miliar pada tahun 2023, Pertamina juga tercatat berada di peringkat ke-3 Fortune Asia Tenggara di tahun 2024.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa media internasional Fortune kembali memasukkan Pertamina dalam daftar 500 perusahaan internasional.
Keberadaan Pertamina sebagai BUMN dan perusahaan energi terkemuka di Indonesia yang beroperasi dari hulu, pengolahan hingga hilir sangat strategis dalam mendukung kebijakan Pemerintah melayani kebutuhan energi di Indonesia.
BACA JUGA:
- Resmi! Pertamina Naikkan Harga BBM Non Subsidi Mulai 2 Agustus 2024, Berikut Rinciannya
- Menko Luhut Bakal Perkenalkan BBM Jenis Baru pada 17 Agustus 2024, Ini Kata Pertamina
“Sebagai BUMN, Pertamina akan terus memastikan keamanan dan keterjangkauan energi yang merupakan prioritas utama pemerintah dan terus mendorong inisiatif dekarbonisasi energi,” kata Fadjar Selasa 7 Agustus 2024.
Selain mencatatkan pendapatan sebesar USD 75,79 miliar, pada tahun 2023, Pertamina juga mencatatkan kinerja positif dengan dengan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau meningkat 17% dibandingkan tahun 2022.
Menurut Fadjar, pengakuan internasional pada kinerja perusahaan juga terlihat pada peringkat ESG.
Berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics, Pertamina berapa di posisi nomor satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas dengan skor tertinggi dan memimpin 61 perusahaan dunia.
Skor Pertamina per 1 Desember 2023 menjadi 20,7 (Medium Risk), naik dari sebelumnya 22,1 (Medium Risk).
Skor Sustainalytics yang lebih rendah mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik.
“Pengakuan dunia merupakan buah dari kerja keras di semua lini bisnis perusahaan yang berhasil mengatasi berbagai tantangan di tengah dinamika global yang tidak menentu dan terus melakukan terobosan di era transisi energi,” pungkas Fadjar.
(Sabrina Hutajulu).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: