Jokowi Minta Maaf ke Rakyat Indonesia, Hasto: Harusnya Pertanggungjawankan Kebijakan, Bukan Cuma Minta Maaf

Jokowi Minta Maaf ke Rakyat Indonesia, Hasto: Harusnya Pertanggungjawankan Kebijakan, Bukan Cuma Minta Maaf

Hasto Kristiyanto: Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan--Instagram @pdiperjuangan

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Jelang akhir masa jabatannya, Presiden Joko widodo (Jokowi) menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia.

Namun menurut PDI Perjuangan, seharusnya Presiden Jokowi mempertanggungjawabkan kebijakannya yang menyusahkan rakyat bukan meminta maaf.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pun mencontohkan soal data impor beras yang selama ini ditolak oleh rakyat.

"Partai menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan dari seorang presiden itu dipertanggungjawabkan di hadapan rakyat. Contohnya kami yang selama ini getol menolak impor beras sekarang terbukti bahwa data-data yang sebelumnya disampaikan ternyata manipulatif," kata Hasto, Minggu, 4 Agustus 2024.

Hasto menegaskan, kebijakan Presiden Jokowi harus dipertanggungjawabkan lebih dahulu, bukan permintaan maaf.

BACA JUGA:

"Kebijakan-kebijakan itulah yang harus dipertanggungjawabkan terlebih dahulu kepada rakyat dan itu harus kedepankan, bukan permintaan maafnya dulu," lanjut Hasto.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar Zikir Kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis malam, 1 Agustus 2024.

Dalam kesempatan itu, Jokowi atas nama pemerintah meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia menjelang akhir masa jabatannya.

"Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus. Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Kiai Haji Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi.

Selain itu ia juga mengakui bahwa selama menjabat sebagai Presiden, dia menyadari tidak bisa menyenangkan semua pihak. 

BACA JUGA:

"Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah Swt," ujar Jokowi.

"Hanya milik Allah, kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," lanjut Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: