Bulan pada Kalender Islam dan Sejarahnya
Bulan pada Kalender Islam dan Sejarahnya--Foto: ideogram.ai
Bulan terakhir ini diambil dari kata 'hajj,' yang berarti haji. Pada bulan ini, umat Islam melaksanakan ibadah haji dan merayakan Idul Adha pada tanggal 10.
Bagaimana Kalender Hijriah Dihitung?
Kalender Hijriah berdasarkan revolusi bulan mengelilingi bumi, membuatnya juga disebut sebagai tahun komariah. Berbeda dengan kalender Masehi yang memiliki 365 atau 366 hari dalam satu tahun, kalender Hijriah hanya memiliki 354 atau 355 hari, sehingga lebih pendek sekitar 10-11 hari.
BACA JUGA:
- Jadwal Kalender BWF World Tour 2024, Indonesia Open Super 1000 Mulai 4-9 Juni 2024
- Simak Kalender Jawa Februari 2024, Lengkap dengan Weton dan Tanggalan Jawa
Kalender ini ditetapkan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada masa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Perbedaan Utama dengan Kalender Masehi
1. Dasar Perhitungan
- Kalender Masehi: Berbasis pergerakan matahari.
- Kalender Hijriah: Berbasis peredaran bulan.
2. Jumlah Hari
- Kalender Masehi: Bisa mencapai 31 hari dalam satu bulan.
- Kalender Hijriah: Hanya 29 atau 30 hari per bulan.
3. Sejarah Penanggalan
- Kalender Masehi: Dimulai dari kelahiran Nabi Isa AS.
- Kalender Hijriah: Dimulai dari hijrah Nabi Muhammad SAW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: