Atlet Bulu Tangkis Zhang Zhi Jie Meninggal Kala Bertanding, Menkes Budi Gunadi Sadikin Salahkan yang Satu Ini

Atlet Bulu Tangkis Zhang Zhi Jie Meninggal Kala Bertanding, Menkes Budi Gunadi Sadikin Salahkan yang Satu Ini

Pebulu tangkis China Zhang Zhi Jie meninggal dunia di tengah pertandingan Badminton Asia Junior Championship.--X.com/@adarwis

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Atlet bulu tangkis asal China Zhang Zhi Jie meninggal dunia saat bertanding di Yogyakarta. Zhang Zhi Jie meninggal dunia diduga karena serangan jantung.

Terkait meninggalnya Zhang Zhi Jie, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyalahkan hal yang satu ini.

Menkes Budi Gunadi mengatakan kematian atlet muda asal China Zhang Zhi Jie diakibatkan oleh henti jantung. diungkapkannya hal tersebut sebenarnya dapat dicegah apabila mendapatkan penanganan cepat.

Salah satunya, yaitu layanan kateterisasi jantung di setiap daerah harus merata.

BACA JUGA:

"Rencana kita 514 kabupaten/kota akan bisa melakukan kateterisasi jantung. Layanan ini kalau kena serangan jantung, seperti yang main badminton kemarin, itu kalau bisa di-tackle dengan cepat, di bawah 4,5 jam, dia bisa survive (selamat)," kata Budi saat rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menkes dan Kemendikbudristek di Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024.

Dia mengilustrasikan peristiwa tersebut sebagai salah satu polemik yang terjadi apabila layanan jantung tidak tersedia merata sehingga penangan tidak bisa dilakukan dengan cepat.

"Kalau dia ditangani dengan cepat, 4,5 jam dia harusnya survive. Masalahnya, tidak pernah ada yang memikirkan dulu kalau 4,5 jam ditaruhnya di mana," lanjutnya.

"Tidak mungkin orang terkena serangan jantung di Sukabumi, dibawa ke Bandung, ke Jakarta. Meninggal dia," tandasnya.

Oleh karena itu, pengadaan kateterisasi jantung ini diberikan di sebanyak 514 kabupaten/kota.

BACA JUGA:

Budi mengungkapkan, kurang dari 10 persen atau hanya 44 dari 514 kabupaten/kota yang telah dilengkapi alat kateterisasi jantung.

Bahkan, enam provinsi tidak memiliki sama sekali, di antaranya Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

"Jadi kalau Bapak/Ibu punya saudara terkena serangan stroke atau jantung di Ambon, yang bisa dilakukan dokter adalah berdoa supaya kalau dibawa ke Makassar/Manado masih hidup untuk dilakukan intervensi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: