Jelang Playoff IBL 2024, Satria Muda Didenda Rp1,3 Miliar Gegara Lampaui Limit Salary Cap
Presscon SM di Noice, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024-Disway.Id/Dimas Rafi-DISWAY Grup
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Manajer Satria Muda (SM), Theodore, mengatakan bahwa SM sudah melampaui limit Salary Cap pada rules yang ditentukan oleh Liga Bola Basket Indonesia (IBL).
Theo pun menjelaskan, IBL telah menentukan Salary Cap sebesar 10miliar. Akan tetapi, SM melampaui jumlah tersebut dan terkena denda karna melebihi rules tersebut.
"Bulan kemarin kita membelanjakan lebih dari kuota 10 miliar yang kita miliki, jadi kita membelanjakan 9,3 miliar kalau misalnya lebih dari 10 miliar apa yang akan terjadi. Maka tim itu nantinya akan didenda sebesar nominalnya sesuai dengan angka yang kelebihannya," jelas Theo pada Presscon SM di Noice, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024.
Satria Muda diberitahu telah melebihi batas belanja karena mengeluarkan total Rp11,3 miliar. Jumlah tersebut membuat mereka harus membayar denda Rp1,3 miliar yang merupakan angka dari kelebihan limit mereka.
Theo menambahkan, tak hanya denda uang saja. Tetapi setiap tim yang melanggar aturan tersebut, akan mendapatkan pengurangan point di musim depan.
BACA JUGA:
- Jadwal Serta Live Streaming IBL 2024, Ada Bali United Basketball vs Bima Perkasa 14 Januari 2024
- Mengulik Sejarah Bola Basket di Indonesia dan Dunia Serta Teknik Dasar Bola Basket
"Tapi kita tidak sampai di level itu," tegasnya.
Dikutip pada halaman resmi IBL bahwa, akumulasi batasan atas dari total keseluruhan gaji pemain dalam satu klub yang dihitung dalam satu tahun.
IBL menegaskan bahwa mulai musim 2024, setiap klub wajib mengikuti ketentuan batas minimum dan jumlah maksimal dari salary cap yang ditentukan oleh liga. Salary cap ini akan diberlakukan sejak persiapan memasuki musim kompetisi 2024.
Setiap klub harus memahami beberapa poin-poin utamanya yang harus diperhatikan dalam salary cap adalah, mengenai jumlah gaji dan nilai kontrak seluruh pemain (termasuk pemain asing, lokal naturalisasi, dan heritage) dalam satu tahun dia bermain pada klub tersebut.
Namun tidak memperhitungkan dari nilai-nilai seperti insentif, sekolah, tempat tinggal, dan faktor penunjang lainnya.
Salary cap dihitung berdasarkan kontrak yang diberikan atas dasar nama pemain yang terdaftar dalam roster.
Sementara itu, pemantauan dan transparansi dilakukan dengan pemeriksaan pajak beserta audit keuangan klub dan pemain.
(Dimas Rafi).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: