Bayi Kembar Siam Asal Cirebon Baru Akan Dioperasi Pemisahan 8 Bulan Lagi, Ini Langkah Dinsos
Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya meninjau kondisi bayi kembar siam asal daerahnya di RSHS Bandung, Jawa Barat,--Humas Pemkab Cirebon
CIREBON, RADARPENA.CO.ID - Bayi kembar siam asal Desa Ciawigajah, CIREBON, Jawa Barat belum akan dilakukan operasi pemisahan di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Bayi kembar siam asal Cirebon tersebut baru akan dioperasi 8 bulan kemudian.
Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon langsung membuat langkah-langkah bantuan.
Kepala Dinsos Kabupaten Cirebon Indra Fitriani mengatakan bantuan yang diberikan berupa biaya sehari-hari untuk orang tua bayi selama menunggu perawatan di RSHS Bandung, penyediaan tempat tinggal sementara, dan dana wirausaha.
Sebelumnya, Dinsos Kabupaten Cirebon sudah menyerahkan data kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP) orang tua dan foto bayi kembar siam ke Biro Humas Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk ditindaklanjuti.
BACA JUGA:
“Hasilnya, keluarga dari bayi kembar siam ini sudah mendapatkan dukungan penuh dari Kemensos dan memperoleh bantuan yang diperlukan,” katanya, Sabtu, 22 Juni 2024.
Ia menyampaikan pemantauan kesehatan bayi dilakukan secara berkala oleh tenaga medis, demi memastikan kondisinya siap untuk menjalani operasi.
Selain itu, Dinsos Kabupaten Cirebon akan memberikan dukungan psikososial bagi keluarga bayi kembar siam itu agar mereka dapat menghadapi situasi sulit saat operasi pemisahan dilakukan.
“Kasus bayi kembar siam ini telah mendapatkan perhatian serius dari kami. Dukungan melalui bantuan telah dan akan terus dilakukan untuk mendukung keluarga ini dalam menghadapi situasi yang sulit,” katanya.
Fitri menjelaskan bayi kembar siam asal daerah itu lahir melalui operasi sesar di Rumah Sakit Umum (RSU) Mandala Linggarjati, Kuningan pada Selasa (4/6).
BACA JUGA:
Pada mulanya, ujar dia, bayi kembar ini lahir dalam kondisi sehat namun memerlukan perawatan medis lanjutan, sebab dari hasil pemeriksaan diketahui kalau satu bayi mengalami kebocoran jantung dan keduanya memiliki hati yang menyatu.
Ia menuturkan bayi kembar siam ini kemudian dirujuk ke RSHS Bandung, dan telah melewati serangkaian pemeriksaan hingga perawatan intensif selama lebih dari satu bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: