Siswi SMAN 7 Cirebon Adukan Dugaan Potongan Dana PIP ke Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi -tangkapan layar-
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jabar terpilih yang mendatangi SMAN 7 Kota Cirebon mengenai potongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) Rp250.000 kepada tiap siswa.
PIP adalah bantuan dari pemerintah yang berupa uang tunai yang diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga tak mampu atau rentan miskin.
Program ini merupakan bantuan dari pemerintah berupa uang tunai yang diberikan kepada peserta didik dari keluarga miskin atau rentan miskin agar mereka bisa melanjutkan pendidikan.
Dilansir dari akun instagram resmi @dedimulyadi71, pihak sekolah SMAN 7 Kota Cirebon mengungkapkan bahwa potongan dana PI setiap siswa adalah sebesar Rp200.000.
Potongan tersebut diberikan atas perminataan dari partai bukan anggota dewan.
BACA JUGA:Viral! Wanita di Majene Menangis Histeris Halangi Kepergian Pacar ke Kalimantan
BACA JUGA:Viral Pegawai PT Timah Hina Honorer Pengguna BPJS, Begini Ngomongnya
Tak hanya itu, pihak sekolah SMAN 7 Kota Cirebon juga menjelaskan bahwa beberapa waktu yang lalu ada anggota partai yang mendatangi sekolah untuk menawarkan dana PIP.
Pihak sekolah dalam klarifikasinya mengakui adanya pemotongan dana PIP, tetapi mengklaim bahwa uang tersebut tidak masuk ke kas sekolah, melainkan disetorkan kepada sebuah partai yang menjanjikan akses PIP bagi siswa SMAN 7 Cirebon.
"Kebetulan waktu itu ada dari partai mau enggak ada dana PIP sekian, nanti saya harus ngomong dulu ke Kepala Sekolah boleh nggak. Nanti saya kasih banyak mau gak, nanti saya bicarakan dengan kepala sekolah," ujar perwakilan sekolah menyepertikan dialognya dengan anggota partai.
Hanya selang beberapa waktu, anggota partai kembali datang dan mengungkapkan bahwa sekolah lain juga berminat.
Sebelumnya, dana PIP ini jika tak diambil maka bakal kadaluarsa dan akan dikembalikan ke negara.
Lalu setelah tahun berikutnya kemungkinan kesempatan tidak bisa mendapatkan lagi.
“Setelah dirembuk-rembuk, oke kita ambil, tapi dipotong. Jadi pemotongan tersebut bukan untuk sekolah, mintanya (uang potongan) Rp 200.000,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: