Dikabarkan Ditangkap Polisi Arab, Ketua Komisi VIII DPR RI: Bukan Ditangkap, Cuma Pemeriksaan Dokumen

Dikabarkan Ditangkap Polisi Arab, Ketua Komisi VIII DPR RI: Bukan Ditangkap, Cuma Pemeriksaan Dokumen

Ilustrasi penangkapan anggota DPR oleh polisi Arab Saudi atau Askar --net

"Askar merasa tidak yakin dengan dokumen tersebut, sehingga proses pemeriksaan berlangsung lama. Saya mulai gelisah, kok lama banget ada apa," jelas Ashabul.

Ashabul kemudian turun dari mobil untuk mengetahui persoalannya dan memperlihatkan visa online. Setelah itu, pemeriksaan selesai dalam waktu satu menit.

"Udah itu selesai, satu menit saja. Sudah selesai," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ashabul menyatakan bahwa dirinya menghormati kebijakan pemerintah Saudi yang memperketat pemeriksaan terhadap WNA yang melintas dalam rangka mengantisipasi adanya haji ilegal.

"Karena dalam rangka untuk menertibkan calon jemaah yang datang ke Makkah dengan berbagai macam bentuk visa dan itu bukan hanya (terhadap) Indonesia, tetapi seluruh negara," katanya.

"Jadi tidak benar bahwa saya ditangkap. Yang terjadi sebenarnya adalah pemeriksaan dokumen dan itu biasa," tuturnya. 

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan juga memberikan penjelasan terkait kabar penangkapan dirinya oleh askar Saudi. Arteria menegaskan bahwa tidak pernah ada penangkapan, melainkan hanya pemeriksaan dokumen saat melakukan pengawasan jemaah haji di wilayah Tar'im. 

BACA JUGA:

"Jadi tidak pernah ada penangkapan, yang ada adalah kerja-kerja tim pengawasan yang mengawasi keadaan yang isu hangat belakangan ini, yaitu visa ilegal," kata Arteria.

Arteria berada di Arab Saudi untuk melakukan pengawasan jemaah haji sebagai anggota Timwas Haji DPR RI. Ia mengalami pemeriksaan tersebut saat melakukan pengawasan di Tar'im dengan berbagai moda transportasi.

"Kami melakukan pemantauan empat kali di Tar'im, pertama kami naik GMC, mobil resmi kedutaan sama Timwas aman-aman saja. Hari kedua saya naik taksi," jelasnya.

Arteria juga sempat mencoba menggunakan bus saat melakukan pengawasan tersebut. Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan dokumen ini adalah prosedur rutin yang dilakukan terhadap WNA dari berbagai negara.

"Ini bukan hanya Indonesia, tapi dari berbagai negara. Jadi cuma ditanya-tanya, nggak ada ditangkap," katanya.

Arteria menyebutkan bahwa mutowif yang mendampinginya sempat dipermasalahkan karena tidak memiliki izin pelayanan haji, namun masalah tersebut sudah terselesaikan. 

“Jadi tidak ada penangkapan. Mutowifnya juga sudah aman," ucapnya.(anisha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: