Kenali Dampak Bahaya Asap Rokok Bagi Bayi, Salah Satunya Menyebabkan Kematian Mendadak

Kenali Dampak Bahaya Asap Rokok Bagi Bayi, Salah Satunya Menyebabkan Kematian Mendadak

Ilustrasi rokok.--unsplash.com

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID -  Bahaya perokok pasif menyebabkan kematian dini dan penyakit pada orang dewasa bahkan pada bayi sekalipun.

Bayi yang terpapar asap rokok mempunyai peningkatan risiko sindrom kematian bayi mendadak, penyakit telinga tengah, angka asma yang lebih tinggi dan memburuk, infeksi paru-paru dan saluran pernapasan, gejala pernapasan (misalnya batuk, dahak, mengi) dan paru-paru yang lebih lemah. 

Anak kecil lebih mungkin terpapar asap rokok karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan dan bersentuhan dengan permukaan dan benda yang terkontaminasi seperti lantai. Rokok memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam menyebarkan bahan kimia beracun. 

Hal ini karena asap yang dihasilkan rokok dapat terperangkap di dalam rumah dan memenuhi isi rumah dengan zat beracun, seperti nikotin, karbon monoksida, dan zat pemicu kanker atau karsinogen.

BACA JUGA:

Parahnya, semua zat tersebut tidak hanya ada di lokasi Anda merokok. Seluruh ruangan, termasuk kamar anak dan bayi, berisiko tercemar oleh berbagai zat berbahaya tersebut.

Selain itu, asap rokok juga dapat bertahan di udara dalam waktu yang lama, yaitu sekitar 2–3 jam, bahkan saat ventilasi rumah atau jendela terbuka. Racun yang berasal dari asap rokok juga dapat menempel di badan, baju, rambut, dan tangan.

Agar lebih aman, jangan pernah langsung bersentuhan dengan anak atau bayi setelah Anda merokok. Sebaiknya cuci tangan, bersihkan wajah, dan ganti pakaian sebelum berinteraksi dengan anak Anda.

Disarikan dari CDC dan American Academy of Pediatrics (AAP), ada beberapa bahaya asap rokok bagi bayi, baik dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang, seperti: 

  • Bayi baru lahir yang sudah terpapar asap rokok memiliki risiko meninggal karena sudden infant death syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi yang umumnya berusia kurang dari satu tahun.
  • Memiliki risiko lebih besar untuk mengidap infeksi pernapasan akut, seperti pneumonia dan bronkitis Lebih rentan mengidap mengi, batuk, dan napas pendek yang juga umum ditemui pada anak serta bayi yang terpapar asap rokok serta bisanya memiliki gejala lain, seperti hidung mampet, sakit kepala, sakit tenggorokan, iritasi mata, dan suara serak. 
  • Memiliki risiko infeksi telinga yang memicu penumpukan cairan di dalam telinga sehingga memerlukan perawatan medis untuk mengeluarkan cairan tersebut.
  • Lebih rentan mengidap gangguan belajar dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). 
  • Memicu serangan asma yang lebih sering dan lebih parah pada anak sehingga bisa mengancam nyawa Lebih rentan mengalami gigi berlubang.
  • Memiliki gangguan perkembangan paru-paru sehingga tidak bisa berkembang secara sempurna.
  • Memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap kanker paru-paru.
  • Lebih rentan untuk mengalami sakit jantung.
  • Memiliki risiko katarak atau gangguan penglihatan yang lebih serius.

BACA JUGA:

Bayi bisa terpapar asap rokok di mana saja, termasuk di rumah. Untuk itu, Anda disarankan untuk meminimalisir paparan asap rokok sehingga si buah hati terhindar dari gangguan kesehatan tersebut.

Sebagian orang merasa mendapatkan kesenangan dari merokok, tetapi jangan biarkan kesenangan tersebut membahayakan keluarga tercinta di rumah yang terpapar asap rokok.

Pastikan Anda menjaga lingkungan di sekitar anak bebas dari asap rokok, baik di dalam maupun di luar rumah. Jika rumah terlanjur terkontaminasi asap rokok, Anda dapat menggunakan vacuum cleaner untuk membersihkan lantai dan perabotan atau air purifier untuk membersihkan udara di dalam rumah.

Jika Si Kecil menunjukkan gejala akibat paparan asap rokok, seperti berat badan tidak bertambah dan batuk terus-menerus, apalagi sampai sesak napas atau kulit dan bibirnya tampak kebiruan, segera periksakan ia ke dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: