BSI Harus Perbaiki Citra Jika Tak Ingin Ditinggal Nasabah, Pasca-Penarikan Dana Triliunan Milik Muhammadiyah

BSI Harus Perbaiki Citra Jika Tak Ingin Ditinggal Nasabah, Pasca-Penarikan Dana Triliunan Milik Muhammadiyah

Bank Syariah Indonesia (BSI) --Antara

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menarik dana triliunan yang berada di Bank Syariah Indonesia (BSI).

Diperkirakan dana yang ditarik organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut mencapai Rp13 triliun.

Penarikan dana besar milik PP Muhammadiyah harus segera disikapi dengan baik oleh BSI.

Peneliti makroekonomi dan keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan menyebut BSI harus segera memperbaiki reputasi perusahaan. 

"Ini kan yang paling berpengaruh ke reputasi mereka, terutama setelah ada penarikan dana dari Muhammadiyah. Reputasi dan citranya ini perlu diperbaiki supaya dampaknya tidak meluas," ujarnya pada Minggu, 9 Juni 2024.

Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyebut dampak penarikan uang trilunan milik Muhammadiyah akan berdampak langsung ke likuiditas dan pembiayaan BSI.

BACA JUGA:

Sebab, menurutnya dana Muhammadiyah cukup besar  dan perputarannya cukup kuat dengan berbagai badan usaha yang dimiliki Muhammadiyah.

"Artinya, ini alarm berbahaya bagi BSI. Dengan likuiditas yang menurun, bisa memicu rush terhadap nasabah lainnya," ujarnya.

Dia pun berpendapat isu ini harus disikapi oleh BSI agar bisa meyakinkan nasabah lainnya tidak ikut menarik uangnya. Kemampuan pembiayaan pun dinilai akan berkurang.

Menurut dia, hal ini berpotensi pada seretnya pendapatan dari margin yang dirasa bisa menurun akibat kemampuan pembiayaan dari BSI.

"Bagi industri saya rasa tidak akan berdampak banyak karena uangnya bukan ditarik, melainkan dipindahkan saja," jelasnya.

Saham BSI Melorot

Dampak lain dari penarikan dana Muhammadiyah yaitu melorotnya atau merosotnya saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI pada pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: