Kenali Apa Itu Atresia Bilier pada Bayi, Mulai dari Gejala, Penyebab Serta Cara Pengobatannya
Ilustrasi bayi.-Foto: Unsplash.com/LumaPimentel-
Penurunan berat badan dan mudah tersinggung − berkembang ketika tingkat penyakit kuning meningkat.
BACA JUGA:
- 4 Manfaat Sereh dan Jahe untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Ampuh Melancarkan Sirkulasi Darah
- 5 Manfaat Minyak Hati Ikan Kod yang Baik untuk Kesehatan Anak, Bisa Jaga Kesehatan Jantung
Diagnosis Atresia Bilier
Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan riwayat kehamilan kelahiran, dan penyakit atau keluhan ibu saat hamil dan anak sesaat setelah lahir.
Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan fisik pada bayi untuk mengonfirmasi tanda dan gejala yang dialami. Pemeriksaan penunjang dapat dianjurkan untuk memastikan diagnosis, meliputi:
Pemeriksaan darah, seperti:
- Bilirubin serum direk dan indirek.
- Alkali Fosfatase, serum aminotransferase, asam empedu serum, dan GGTP (5 nukleoridase, gamma-glutamil transpeptidase).
- Serum Alfa-antitripsin dengan Pi typing. Defisiensi serum alfa-antitripsin merupakan salah satu tanda penyakit hati pada sumbatan empedu bayi baru lahir.
- Sweat Chloride (CI). Pemeriksaan ini untuk memeriksa adanya fibrosis kistik yang dapat juga menyebabkan terjadinya gangguan pada saluran empedu.
Bagaimana pengobatan atresia bilier?
Atresia bilier diobati dengan pembedahan. Operasi tersebut disebut prosedur Kasai. Prosedur Kasai dilakukan untuk meningkatkan aliran empedu dari hati ke usus.
Dokter bedah akan mengangkat bagian saluran empedu yang rusak dan mengidentifikasi saluran kecil yang masih berfungsi dengan baik.
Dokter bedah akan menghubungkan saluran empedu yang berfungsi ke usus. Pada banyak bayi, hubungan ini memungkinkan empedu mengalir sebagaimana mestinya dalam sistem empedu yang sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: