Benarkah Kita Bisa Melakukan Perjalanan Waktu?

Benarkah Kita Bisa Melakukan Perjalanan Waktu?

Benarkah Kita Bisa Melakukan Perjalanan Waktu?--Foto: pixabay.com

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pernahkah Anda membuat kesalahan yang ingin Anda perbaiki? Inilah sebabnya mengapa konsep perjalanan waktu begitu menarik. Dalam fiksi ilmiah, dengan mesin waktu, tidak ada yang permanen lagi — Anda selalu bisa kembali dan mengubahnya. 

Tetapi, apakah perjalanan waktu benar-benar mungkin dalam alam semesta kita, atau hanya fiksi ilmiah?

Pemahaman kita tentang waktu dan kausalitas saat ini berasal dari teori relativitas umum. Fisikawan teoretis Albert Einstein menggabungkan ruang dan waktu menjadi satu kesatuan yang disebut "spacetime" dan menyediakan penjelasan yang sangat rinci tentang cara kerjanya. 

Teori ini telah ada selama lebih dari 100 tahun dan telah diverifikasi secara eksperimental dengan presisi tinggi, sehingga para fisikawan cukup yakin bahwa ini memberikan gambaran akurat tentang struktur kausal alam semesta kita.

BACA JUGA:

Selama beberapa dekade, para fisikawan mencoba menggunakan relativitas umum untuk mengetahui apakah perjalanan waktu mungkin.

Ternyata, kita dapat menulis persamaan yang menggambarkan perjalanan waktu dan sepenuhnya kompatibel dengan relativitas. Tetapi fisika bukan matematika, dan persamaan tidak berarti apa-apa jika tidak sesuai dengan realitas.

Argumen Melawan Perjalanan Waktu

Ada dua masalah utama yang membuat kita berpikir bahwa persamaan ini mungkin tidak realistis. Masalah pertama adalah praktis: membangun mesin waktu tampaknya memerlukan materi eksotis, yaitu materi dengan energi negatif. 

Semua materi yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari memiliki energi positif. Materi dengan energi negatif bukanlah sesuatu yang bisa Anda temukan dengan mudah. 

Dari mekanika kuantum, kita tahu bahwa materi seperti itu secara teoritis dapat dibuat, tetapi dalam jumlah yang terlalu kecil dan dalam waktu yang terlalu singkat.

BACA JUGA:

Namun, tidak ada bukti bahwa tidak mungkin menciptakan materi eksotis dalam jumlah yang cukup. Selain itu, mungkin ada persamaan lain yang ditemukan yang memungkinkan perjalanan waktu tanpa memerlukan materi eksotis. 

Oleh karena itu, masalah ini mungkin hanya merupakan keterbatasan teknologi atau pemahaman kita tentang mekanika kuantum saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: