Prabowo Ditugaskan Jokowi untuk Hadiri KTT Masalah Gaza di Yordania

Prabowo Ditugaskan Jokowi untuk Hadiri KTT Masalah Gaza di Yordania

Prabowo mendapat tugas dari Jokowi untuk hadiri KTT masalah Gaza di Yordania--

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis 6 Juni 2024. 

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menugaskan Prabowo menghadiri agenda mengenai isu keamanan internasional.

Prabowo mendapatkan tugas oleh Jokowi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) membahas masalah Gaza, Palestina, yang akan digelar di Yordania.

"Presiden menugaskan saya untuk berangkat ke Yordania, menghadiri KTT terkait pembahasan masalah Gaza, Palestina beliau juga instruksi kepada saya untuk berusaha mampir dulu di Arab Saudi," kata Prabowo.

BACA JUGA:Warga Palestina Kelaparan Total, Inilah Pihak yang Bertanggung Jawab Atas Blokade Bantuan ke Jalur Gaza

BACA JUGA:Kejam! Warga Israel Injak-injak Kardus Indomie untuk Bantuan Warga Palestina di Gaza

Selain itu, Prabowo mengungkapkan Jokowi mendukung rencana Prabowo mengirim pasukan perdamaian ke Gaza jika diminta PBB dan membangun rumah sakit lapangan. 

Rencana itu disampaikan Prabowo saat menjadi pembicara di forum Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu 1 Juni 2024 lalu.

"Presiden sangat mendukung, memberi instruksi kepada saya kita siap mengirim rumah sakit, mengirim tenaga kesehatan kita di dalam Gaza bekerja sama dengan beberapa negara mitra kita terutama negara-negara Timur Tengah yang juga sudah mengoperasikan rumah sakit di situ, yaitu Uni Emirat Arab," ujarnya.

Prabowo juga menceritakan selama dua hari di Singapura, ia bertemu sejumlah tokoh internasional, mulai dari menteri pertahanan dari sejumlah negara hingga melakukan courtesy call dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.

"Saya juga jumpa dengan Presiden Ukraina Zelenskyy, saya lapor ke Presiden pembicaraan saya terus berusaha meyakinkan Presiden Zelenskyy, menawarkan jasa-jasa baik kita apakah Indonesia bisa membantu untuk mendorong ke arah gencatan senjata," ungkapnya.

"Beliau (Zelenskyy) masih belum setuju dengan usul-usul kami. Tapi kami terus akan berusaha terus," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: