Mengenal Hotel Yamato yang Jadi Hotel Tertua di Surabaya, Saksi Bisu Kota Pahlawan

Mengenal Hotel Yamato yang Jadi Hotel Tertua di Surabaya, Saksi Bisu Kota Pahlawan

Hotel Majapahit Saksi Bisu perjuangan Bangsa Indonesia di Kota Pahlawan Surabaya Foto : Radar Banyumas - Disway --

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Kota Surabaya sejak dulu sudah menjadi Kota perdagangan, wisata dan bisnis di Indonesia. Buktinya sudah lama di Kota tersebut berdiri Hotel-hotel megah.

Satu hotel yang sudah lama berdiri di Kota Pahlawan Surabaya sekaligus menjadi Hotel tertua di sana adalah, Hotel Majapahit.

Hotel ini memiliki sejarah yang cukup panjang menemani perjalanan Indonesia sejak sebelum kemerdekaan hingga masa kemerdekaan.

Hotel Majapahit berada di Jalan Tunjungan No. 65 Genteng Kecamatan Genteng Surabaya Jawa Timur. Sejak dulu Hotel ini sudah mewah dan sekarang semakin mewah karena tamu yang menginap setiap harinya selalu ramai. 

Sebelum bernama Hotel, Majapahit, hotel ini namanya Hotel Orange yang didirikann oleh Pengusaha Keturunan Armenia-Turki yang bernama Martin Sarkies Bersaudara.

Hotel Orange saat berkelas mewah, dan sering menjadi tempat menginap tamu-tamu penting, termasuk keluarga Kerajaan Belanda.

BACA JUGA:

Hanya saja tidak diketahui pasti tahun berapa Hotel ini berdiri,yang jelas sebelum era kemerdekaan atau minimal sebelum pendudukan masa Jepang Hotel ini sudah ada.

Ketika Pasukan Jepang berhasil masuk ke Indonesia antara tahun 1942-1945, Hotel ini berganti nama menjadi Hotel Yamato. Nah, saat bernama Hotel Yamato ini, terjadi peristiwa Heroik, pada tanggal 10 November 1945 yang akhirnya dikenang sebagai hari Pahlawan.

Secara ringkas ceritanya, Pemuda-pemuda Indonesia (Surabaya) dengan gagah berani naik ke puncak Hotel.

Tujuannya ingin menurunkan bendara Belanda dan menggantinya dengan bendera merah putih. Pemuda saat itu beralasan Indonesia sudah merdeka yang di proklamirkan oleh  Proklamator Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pemuda Surabaya saat itu, tanpa kenal rasa takut, berhasil merobek Bendera Belanda yang memilik tiga warna Merah Putih dan Biru.

Pemuda hanya merobek warna birunya dan dan tetap mengibarkan Bendera Merah Putih sebagai Bendera Bangsa Indonesia.

Saat peristiwa itu terjadi, Pasukan Belanda tengah berjaga sambil membawa senjata, namun mereka terpana dan tak mampu berbuat apa-apa.

Kini setelah puluhan tahun peristiwa itu perobekan bendera itu berlalu, Hotel Yamato atau Hotel Tunjungan yang sudah berubah nama menjadi Hotel Majapahit tetap kukuh berdiri bahkan lebih megah dan Mewah.

Hotel itu berpredikat sebagai Hotel Bintang Lima sebagai prediket tertinggi dan paling atas untuk  menggambarkan  status termasuk fasilitas dalam hotel tersebut.

Hotel Majapahit sekarang ini memiliki 143 kamar dan dirancang dengan interior ala Eropa yang bergaya elegan dan menampilkan kemewahan.

Saat menginap di Hotel ini kita bakal merasakan kenyamanan yang luar biasa.  Tentang fasiltas di dalam Hotel sekelas bintang 5.

Fasilitas di dalam kamar tersedia AC, TV layar Datar, minibar dan Brankas. Fasilitas lain di Hotel Majapahit seperti  Restoran, dengan jumlah 3 buah, dengan menu-menu hidangan Indonesia, Asia dan internasional, Kolam renang, di outdoor, fasilitas SPA, Pusat Kebugaran, dan ruang pertemuan untuk berbagai keperluan dan acara-acara. Hotel ini memiliki lokasi parkir yang luas dan nyaman, 

 Demikianlah sejarah ringkas Hotel Majapahit yang bersejarah itu, menjadi saksi Bisu perjuangan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaannya. Semoga bermanfaat 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: